Suara.com - Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) mengaku sudah membicarakan soal kelangkaan alat pelindung diri (APD) bagi tim medis dengan pemerintah pusat. Hasilnya, akan ada penetapan harga eceran maksimal untuk penjualan APD di masyarakat.
Ketua Umum PDUI Abraham Andi Padlan Patarai mengatakan pihaknya sudah menyampaikan masalah kesulitan mendapatkan APD kepada Ketua Gugus Tugas Nasional penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Meski demikian, ia tak menyebutkan berapa jumlah harga maksimalnya. Namun Abraham menganggap dengan adanya kesepakatan ini, maka tenaga kesehatan bisa membeli APD dengan harga yang terjangkau.
"Tadi kami sepakati bersama Jenderal Doni adalah nanti ada standar harga eceran tertinggi," ujar Abraham dalam video konferensi yang ditayangkan akun youtube resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (12/4/2020).
Tak hanya masalah harga, ia juga menyatakan APD yang dijual nantinya harus berstandar World Health Organization (WHO). Ia tak ingin keselamatan tim medis terancam karena mengenakan APD dengan kualitas dibawah itu.
"Dari segi kualitas tadi disepakati oleh Pak Kepala Badan (BNPB) bahwa kita tidak ingin memberikan alat perlindungan diri pada teman-teman sejawat dokter dengan kualifikasi yang dibawa standar," tuturnya.
Ia menyatakan tenaga kesehatan terlebih lagi para dokter tak bisa menangani pasien corona tanpa APD. Jika tak ada, mereka akan mencarinya sampai dapat baru mau menangani pasien.
"Kalau kami dokter prinsipnya tidak bisa pakai tak ada rotan akar pun jadi. Kalau kami tak ada rotan cari rotan sampai dapat," katanya.
Untuk diketahui, sebelumnya PDUI mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat tersebut berisi keluhan dari para dokter mulai dari penanganan pemerintah hingga yang utama adalah soal alat pelindung diri dalam menghadapi virus corona atau Covid-19.
Baca Juga: PDUI Akui Tulis Surat Kelangkaan APD ke Jokowi; Maaf Bahasanya Nyeleneh
Dalam suratnya, PDUI berulang kali meminta Jokowi agar mengambil sikap dan tindakan tegas dalam menanggulangi penyebaran Virus Corona. Jokowi juga diminta untuk memperhatikan nasib dokter yang harus berjuang tapi APD tak disediakan.
Berita Terkait
-
PDUI Akui Tulis Surat Kelangkaan APD ke Jokowi; Maaf Bahasanya Nyeleneh
-
Viral Bocah Bobol Tabungan, Rela Tak Beli Sepeda demi APD Tenaga Medis
-
Tragis! Tiga Perawat Kenakan APD dari Kantong Sampah Positif COVID-19
-
Bantu Tenaga Medis Rawat Pasien COVID-19, Mata Garuda Sulsel Produksi APD
-
33 Orang Jadi Tersangka Penimbunan hingga Pemain Harga APD Virus Corona
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional