Suara.com - Politikus Partai Demokrat Andi Arief menyatakan belum bisa memenuhi undangan Bareskrim unit Cyber Mabes Polri terkait pelanggaran UU ITE karena takut akan penularan virus corona.
Ia mengatakan bahwa dirinya takut tertular atau menularkan covid-19 ke Bareskrim Polri ketika memenuhi undangan tersebut.
Andi menuliskan penundaan memenuhi undangan tersebut melalui status Twitter-nya, Sabtu (11/4/2020).
"Kepada Yth pengidik Bareskrim Unit Cyber Mabes Polri. Mohon maaf saya belum bisa penuhi undangan klarifikasi atas UU ITE ini. Karena perkembangan penularan covid-19 ini. Saya berada di Lampung. Saya takut tertular dari penyidik, begitu pula sebaliknya. Saya doakan penyidik sehat," tulis Andi.
Andi juga menyertakan foto surat pemanggilan Polri yang seharusnya dilakukan pada Senin (13/4/2020) di Gedung Bareskrim Polri.
Surat pemanggilan bernomor B/535/IV/RES.2.5/2020/DittipidSiber tersebut dikirim berdasarkan laporan berita tetanggl 11 Desember 2019.
Pada tanggal tersebut, Andi Arief dilaporkan atas kicauannya di sosial media mengenai 'Preman Hendriyosodiningrat'.
"Kawan-kawan PDIP yang sekarang ada dan mendapatkan posisi dalam partau dan kekuasaan -- mayoritas PDIP otot--. Faksi otak tersingkir. Itu penjelasan kenapa preman seperti Hendriyosodiningrat melaporkan Rocky Gerung," tulis Andi Arief pada 9 Desember 2019.
Hendry Yoso lantas bereaksi atas cuitan Andi Arief tersebut.
Baca Juga: Anarko Sebut Kapolda Absurd: Orang Waras Mana Mau Disuruh sama ABG Menjarah
Dalam sebuah forum dengan spanduk bertuliskan 'Silahturahmi Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dengan Forum Komunikasi Persaudaraan Lampung Perantauan (FK-PLP)', Henry Yoso menyinggung seseorang asal Lampung yang menyebutnya sebagai preman.
Sosok yang dimaksud oleh Henry Yoso merujuk kepada Andi Arief. Sebab, dalam cuitan Andi Arief menyebut Henry Yoso sebagai preman.
"Saya sayangkan lagi putra daerah Lampung mencuit di dalam Twitternya, mengatakan politikus PDI Perjuangan sekarang faksi otot, meninggalkan faksi otak sehat, makanya preman seperti Henry Yosodiningrat. Astagfirullahalazim, saya sempat istigfar, gua samperin ke rumahnya gua gebukin di depan anak bininya nih orang," ujar Henry Yoso dalam video yang beredar di media sosial.
Berita Terkait
-
Aksi Jokowi Bagi Sembako Dikritik, Demokrat: Jangan Mencaci Perbuatan Baik
-
Bermula dari Cuitan soal 'Cowok Gemesin', Dua Politisi 'Perang' di Medsos
-
Soal PSBB Jakarta, Jansen Sitindaon: Semua Sudah Dilakukan, Apa yang Baru?
-
Simpan Video Porno, Ali Tersangka Penghina Jokowi Dijerat Pasal Berlapis
-
18 Orang Tak Patuh PSBB Ditangkap, Hinca: Tindakan ini Sangat Tidak Tepat
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh