Suara.com - Kepolisian masih mendalami kemungkinan keberadaan aktor di balik aksi vandalisme serta rencana penjarahan di sejumlah wilayah di Pulau Jawa yang diduga akan dilakukan kelompok Anarko.
Salah satunya untuk mengetahui kemungkinan adanya aktor yang membiayai aksi kelompok terduga Anarko tersebut.
"Sementara ini masih didalami terus oleh tim, apakah kemungkinan ada aktor di belakangnya atau yang membiayai," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan pada Senin (13/4/2020).
Yusri menjelaskan, kelompok Anarko tidak memiliki struktur yang jelas. Hanya saja, kata dia, kelompok tersebut biasa menjalin komunikasi melalui media sosial.
"Anarko itu kan memang tidak terstruktur, mereka ada dalam satu grup. Tapi pergerakannya sama menggunakan media sosial yang ada," katanya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nanan Sudjana menyebut kelompok Anarko melakukan aksi vandalisme di tengah pandemi Covid-19 guna menciptakan keresahan dengan tujuan memprovokasi masyarakat hingga melakukan penjarahan di sejumlah wilayah di Pulau Jawa.
Hal itu menyusul ditangkapnya pelaku vandalisme bertuliskan pesan 'Sudah Krisis Saatnya Membakar' yang disebut polisi dilakukan kelompok Anarko di Tangerang Kota.
Kendati begitu, Dosen Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta AB Widyanta meragukan dugaan adanya rencana kelompok Anarko melakukan penjarahan di sejumlah wilayah Pulau Jawa. Pasalnya, Abe mengungkapkan, berdasar sejarah yang diketahuinya Anarko tidak pernah bertindak semacam itu.
"Tidak pernah ada sejarahnya seperti itu," kata Abe saat dihubungi suara.com, Minggu (12/4/2020).
Baca Juga: Anak Jalanan Diduga Anarko Dibekuk, Alat Mandi hingga Semir Sepatu Disita
Menurut Abe, dalam perkara ini perlu kehati-hatian dalam menangkap informasi. Terlebih, adanya informasi yang asimetris.
Pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana yang menyebut pelaku vandalisme yang ditangkap di Tanggerang Kota disebut sebagai bagian dari kelompok Anarko dinilainya perlu diklarifikasi kembali. Termasuk, kepada aktivis Anarko.
Abe lantas menejelaskan, bahwa aktivis Anarko itu sendiri pada dasarnya terbagi dalam beberapa aliran. Namun, pada dasarnya kata Abe, aktivis Anarko merupakan kelompok yang pro terhadap kehidupan, ekologi lingkungan hingga kedamaian.
"Tetapi maksud saya seperti ini, kita sadari Anarko ini fragmented, ada banyak aliran lah. Tetapi basically sebetulnya pro-life, pro-kehidupan, pro terhadap ekologi lingkungan, pro terhadap peaceful hal-hal yang berkaitan nonviolence," ujar Abe.
"Memang bahwa kritik atas bagaimana struktur yang kemudian kapitalistik itu memang yang menjadi titik kritik mereka," katanya.
Berita Terkait
-
Anak Jalanan Diduga Anarko Dibekuk, Alat Mandi hingga Semir Sepatu Disita
-
Protes Lewat Coretan Rakyat Tak Butuh Negara, 10 Anarko Punk Ditangkap
-
DPR ke Polisi: Jika Vandalisme Terorganisir, Tangkap Dalang Kelompok Anarko
-
DPR Desak Polisi Pastikan Motif Pelaku Vandalisme Kelompok Anarko
-
Buku Tan Malaka Jadi Bukti Kasus Vandalisme, Dosen UGM: Gak Ada Hubungannya
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum