Suara.com - Polisi membebaskan oknum pengemudi ojek online alias Ojol yang diduga menyebarkan video bernada provokatif lantaran kecewa atas penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Jakarta. Oknum pengemudi Ojol tersebut dibebaskan setelah dimintai klarifikasi dan mengakui serta meminta maaf atas kesalahannya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan oknum pengemudi Ojol itu pun telah berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan atas perbuatannya itu.
"Memang benar dia (oknum pengemudi ojol) sempat kami jemput dan kami amankan, tapi kita tidak tahan. Kita bebaskan," kata Yusri kepada wartawan, Selasa (14/4/2020).
Dalam kesempatan itu, Yusri menyampaikan pihaknya juga telah mensosialisasikan sekaligus mengedukasi kepada oknum tersebut terkait aturan penerapan kebijakan PSBB.
Adapun, Yusri mengemukakan bahwa berdasar pengakuan dari oknum pengemudi Ojol, mereka berbuat seperti itu lantaran resah atas adanya kebijakan penerapan PSBB yang berdampak terhadap penghasilan mereka.
"Motifnya itu, dia hanya merespons situasi yang saat ini terjadi. Kita kemudian memberikan edukasi-edukasi, pemahaman terkait situasi saat ini. Alhamdulillah dia mengerti," jelas Yusri.
Sebelumnya, polisi mengamankan oknum pengemudi Ojol yang diduga menyebarkan video bernada provokatif terhadap kelompoknya untuk menuntut perhatian dari pemerintah selama masa penerapan kebijakan PSBB.
Dalam video singkat oknum pengemudi Ojol bahkan mengancam pemerintah dan pihak aplikator lantaran dinilai tidak memiliki hati nurani.
Sementara itu, dalam video berdurasi 1 menit 48 detik terlihat beberapa pelaku menyampaikan klarifikasi atas pernyataan yang sempat disampaikan mereka. Setidaknya terlihat lima orang yang diduga pelaku itu berada dalam ruang Subdit Umum Jatanras Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Update Corona RI 14 April: ODP 139.137 Kasus, PDP Tembus 10.482 Orang
"Kita semua mensuport dalam upaya pencegahan Virus Corona ini melalui Program Sosial Berskala Besar (BSBB). Kita tidak butuh hasutan, kitanjuga tidak butuh propaganda manuper memecah belah, yang kita butuhkan hanya motivasi, kita saling support saling menguatkan bersatu padu tetap dalam kesatuan agar kita dapat melewati masa sulit ini," kata salah satu pelaku dalam video tersebut.
Dalam kesempatan itu, mereka pun menyampaikan permohonan maaf atas pernyataan yang kekinian disadari merupakan sebuah kekeliruan. Mereka lantas berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
"Sekali lagi seluruh komponen bangsa Indonesia kami mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahpahaman ini dan atas ketidak rasionalan kami dalam berpikir dan berpendapat, kami keliruh dan kami berjanji tidak akan mengulangi hal tersebut dan menjadi pelajaran di hari-hari setelah hari ini," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali