Suara.com - Sekelompok Warga Negara Indonesia di India meminta kepara pemerintah agar dievakuasi dari India di tengah wabah virus corona.
Permohonan kepada Presiden Joko Widodo tersebut direkam dalam sebuah video yang kini viral.
Dua belas WNI tersebut berkumpul dalam sebuah ruangan. Masing-masing dari mereka mengenakan masker dan berpakaian gamis lengkap dengan peci.
"Kepada yang terhormat, Pak Jokowi, Bapak Presiden di Indonesia, kami yang berada di India sekarang minta dievakuasi. Karena kami ini visanya sudah pada habis. Kemudian tiket kami ada yang sudah dua kali beli sudah hangus," kata seorang perwakilan yang duduk di paling depan.
Pria tersebut kemudian mengubah posisi tangannya dengan bersedekap.
"Maka dengan hormat kepada bapak presiden supaya memikirkan kami sebagai warga negara Indonesia yang berada di Indonesia supaya dievakuasi".
Sebelum video usai, salah seorang dari kelompok tersebut meneriakkan, "Takbir!"
Lalu diikuti seruan takbir "Allahu Akbar," oleh seluruh anggota kelompok.
Video yang diunggah oleh akun Instagram Habib Think pada Selasa (14/4/2020) ini pun mendapat respons dari warganet.
Baca Juga: Begini Jadinya Yamaha RX-King Kawin Silang dengan Vespa, Aneh Tapi Unik
"Perginya udah dilarang. Pulangnya minta dijemput. Kelakuannya mirip mirip siapa ya???" tulis akun pengunggah video.
Warganet gema_octa77 berkomentar, "Kalau lagi susah ingat jadi warga negara.. bukannya negara khilafah".
Selain itu, sarifudin_1969 menanggapi, "orangnya cuma nyusahin pemerintah aja. Perginya juga sudah dilarang sekarang mau pulang minta dijemput, enak aja ya".
Warganet methagultom pun menimpali, "Betul, daripada uang negara buat jemput mereka, bagus buat korban covid di sini. Kasih ke mereka yang di-PHK, 1 tiket mereka bisa buat kasih makan banyak orang".
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU