Suara.com - Ujang (60) sudah berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Sirnaraga, Jalan Citepus, Cicendo, Kota Bandung sejak pagi, Sabtu (18/4/2020). Dirinya pamit ke istrinya, dengan harapan akan membawa pundi-pundi rupiah untuk menyambung hidup.
Berbekal sapu lidi dan sarung tangan, Ujang yang kesehariannya bekerja sebagai pembersih makam, berjalan dari rumah ke TPU, yang berjarak kurang lebih dua kilometer atau jarak tempuh sekitar 30 menit.
"Dari pagi tadi jam 8 sampai sekarang (12.00 siang), belum ada yang datang," kata Ujang, sambil membersihkan rumput ilalang, di beberapa makam.
Sesekali ia melamun, sambil beristirahat, disela-sela membersihkan makam. Entah apa yang dipikirkannya. Lamunannya terpecah, saat menceritakan pengalamannya. Ia menuturkan berbeda dengan tahun sebelumnya.
Saat menjelang puasa, biasanya ia dalam sehari dapat mengantongi Rp 150 ribu, saat musim ziarah mendekati puasa atau lebaran. Tak jarang juga, di musim ziarah, biasanya ada proyek untuk memperbaiki makam.
Namun pasca merebaknya virus corona atau Covid 19 ini, Ujang beranggapan, banyak masyarakat takut untuk berziarah. Alhasil penghasilannya turun secara drastis.
"Seminggu ini baru kemarin saya dapat uang 50 ribu. Kemarin pisan hari Jumat," kata dia tersenyum.
Dirumahnya, Ujang hanya tinggal berdua dengan istrinya. Empat anaknya sudah menikah dan memutuskan untuk hidup mandiri.
Sang istri, ucap Ujang, beberapa hari ini memang mengeluhkan pendapatannya berkurang. Namun Ujang kerap kali menenangkan istri. Ia selalu meyakinkan istrinya untuk terus berikhtiar dan berdoa setiap waktu.
Baca Juga: 15 Jenazah Positif Corona di Bandung Dimakamkan di TPU Cikadut
"Saya mensiasatinya, kalau hari ini pulang gak bawa uang, yah nyoba ngutang dulu ke warung. Yah kayak kemarin-kemarin aja," ucap dia diiringi tawanya.
30 tahun sudah ia bekerja sebagai pembersih makam. Kondisi sepi seperti saat ini, sudah biasa dirasakannya. Meski saat sepi seperti ini, ia tetap membersihkan, ribuan makam bersama rekan-rekan lainnya. Ia masih memegang prinsip usaha tidak akan mengkhianati hasil.
Selain itu alasannya tetap membersihkan makam, untuk memberikan kenyamanan bagi para penziarah yang belum tahu akan datang kapan.
"Itung-itung amal mas. Biar Allah yang urus rezeki saya, saya mah kerja aja," kata dia.
Ujang menuturkan, ia sempat diminta data KTP dan Kartu Keluarga oleh pihak pengurus RT, dimana ia tinggal. Dirinya dikabarkan menjadi salah satu penerima bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dua minggu sudah ia didata, namun bantuan itu kata dia, tak kunjung datang. Dirinya pun, belum sempat menanyakan kembali terkait dengan bantuan itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta