Tunggu hasil tes hingga dua minggu
Di Manokwari, daerah dengan setidaknya dua kasus positif, kesulitan pengiriman spesimen juga terjadi, ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia, IDI, Manokwari, Adhe Ismawan.
Adhe menceritakan, spesimen awalnya hanya bisa dikirim ke Jakarta, sebelum kemudian diputuskan untuk bisa dikirim ke Makassar.
"Sampai Jakarta pun masih mengantre lagi dengan provinsi lain. Kami Manokwari harus menunggu 10 hari bahkan dua minggu untuk mendapat hasil," kata Adhe.
Untuk pertama kalinya, spesimen dikirimkan ke Makassar dengan pesawat sipil (11/4). Kesulitan dalam transportasi ini, disebut Adhe, telah mempersulit tenaga kesehatan mencari kasus positif di masyarakat.
Hal itu, katanya, berdampak terhadap penanganan dan kebijakan yang akan diambil pemerintah. "Kami tidak tahu berapa banyak pasien di luar sana yang sebenarnya sesuai prosedur harus diambil swab-nya," ujar Adhe.
"Yang kami khawatirkan, jika ada pasien-pasien di luar tidak bergejala di luar sana, ini akan berbahaya sekali untuk masyarakat... akhirnya penyebaran akan semakin meluas di Manokwari."
Jika hal itu terjadi, Adhe mengkhawatirkan adanya outbreak atau ledakan kasus di Papua Barat.
Hingga 19 April, Papua Barat sudah mengirim 81 sampel ke Balitbangkes di Jakarta dan Makassar. Sebanyak 30 hasil tes belum mereka terima.
Baca Juga: Dibebaskan karena Corona Tapi Tak Punya Ongkos Pulang, Napi Curi Motor
Merespons hal tersebut, juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan pihaknya telah mengupayakan tes cepat molekuler (TCM), yang selama ini digunakan untuk tuberkulosis atau TBC, untuk mengetes Covid-19.
Dia mengatakan 305 fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia sudah bisa menggunakan alat itu sebagai alternatif tes PCR.
"(Sebanyak) 305 (faskes) itu termasuk di Mimika, Merauke, Sorong, Fakfak, Sikka (NTT), Lembata (NTT)," ujarnya.
Meski begitu, Juru bicara Gugus tugas COVID-19 Papua Barat, Arnoldus Tiniap, mengatakan TCM belum bisa dilaksanakan di wilayahnya.
"Sudah ada alatnya tapi perlu di-install dan perlu pemasangan cartridge (untuk pengetesan Covid-19)," ujar Arnoldus.
Sebelumnya, Yurianto mengatakan, Indonesia akan memesan 112.000 cartridge untuk melaksanakan TCM dari Swedia. Namun belum jelas kapan komponen ini tiba.
Berita Terkait
-
Penjelasan Ketua RT di Depok yang Diduga Potong Dana Bansos Covid-19
-
RS Pulau Galang Rawat 31 Pasien Positif Covid-19
-
Ada 14.000 Kasus Covid-19, Sekolah dan Tempat Bisnis di Swedia Tetap Buka
-
Benarkah Kucing Mudah Tertular Virus Corona?
-
Wabah Corona, Jokowi ke Jajaran: Pastikan Stok Pangan Cukup hingga Ramadan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe