Suara.com - Unggahan akun Facebook Bintang Ramadhan mengklaim bahwa foto katak-katak yang mati ini disebabkan oleh virus corona (Covid-19). Postingan tersebut diunggah pada 15 April 2020.
Bintang Ramadhan juga memberikan narasi, “Korban virus corona”.
Ia juga melampirkan foto yang memperlihatkan banyak katak mati dan mengambang di sebuah sungai.
Postingan tersebut ia unggah di grup facebook (PSPS) Pendukung Setia PRABOWO – SANDI.
Saat tangkapan layar diambil, ada 96 warganet yang menyukai dan menulis 19 komentar di unggahan tersebut. Postingan itu telah juga dibagikan 6 kali.
Benarkah banyak katak mati jadi korban virus corona sebagaimana klaim akun Facebook Bintang Ramadhan?
Penjelasan
Berdasarkan hasil penelusuran turnbackhoax.id---jaringan Suara.com, Jumat (17/4/2020), klaim bahwa katak-katak tersebut mati karena virus corona adalah salah.
Penjelasan tentang kematian katak ini terdapat dalam situs Nationalgeographic.uk tepatnya di artikel berjudul "‘Kiamat’ amfibi yang disebabkan oleh patogen paling merusak yang pernah ada" pada 31 Maret 2019.
Baca Juga: CEK FAKTA: Soekarno Sebut Perjuanganmu Akan Lebih Sulit Melawan Anak Saya
Dalam artikel National Geographic itu, terdapat pula foto yang identik dengan postingan akun Facebook Bintang Ramadhan.
Artikel tersebut berisi tentang kematian hewan katak secara masiv akibat infeksi jamur chytrid, yang menyebabkan penyakit menular chytridiomycosis. Katak-katak tersebut memakan kulit mereka sendiri dan terkena serangan jantung.
Diketahui, foto tersebut adalah hasil karya fotografer National Geographic bernama Joel Sartore yang sudah beredar sejak tahun 2004.
Foto tersebut berlokasi di Taman Nasional King’s Canyon, California, Amerika Serikat.
Katak-katak tersebut mati karena infeksi jamur chytrid dan foto itu diambil pada tahun 2004, jauh sebelum virus corona melanda dunia.
Kesimpulan
Berita Terkait
-
Semprot Donald Trump, Gubernur New York: Anda Dipecat!
-
Kafe Dirubah Jadi Dapur Umum untuk Bantu Warga Terdampak Corona
-
11 Kali Beraksi Saat Pandemi Covid-19, Spesialis Bongkar Minimarket Dibekuk
-
CEK FAKTA: Soekarno Sebut Perjuanganmu Akan Lebih Sulit Melawan Anak Saya
-
Sampai Dilempari Batu, Tenaga Medis di India juga dapat Stigma Negatif
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Pencopotan Kepsek Roni Dicap Hoaks, Pernyataan Walkot Prabumulih Arlan Janggal?
-
Demo Ojol 17 September, Cek Rute Pengalihan Arus dan 5 Titik Neraka Kemacetan Ini!
-
Kasus Cacingan Anak Kembali Berulang, Pakar Kesehatan: Negara Masih Abai
-
Rp5.700 Bawa Pulang Kemeja Sutra, KPK Lelang 83 Paket Harta Koruptor, Ada Tanah Rp60 Miliar Juga
-
Papua Tengah Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Juga Disiapkan
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi
-
Kilas Balik Hari Palang Merah Indonesia 17 September, Sejarahnya Sejak 1945
-
Pesaing Berat Mahfud MD di Kursi Menko Polkam? Rekam Jejak Mentereng Djamari Chaniago di Militer!
-
Kader PSI Dian Sandi Bela Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji: Dia Korban, Bukan Pelaku