Suara.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan pesan bagi umat muslim yang sebentar lagi akan menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19. PBNU menegaskan kepada seluruh umat muslim untuk tidak berpikiran kalau pandemi Covid-19 bisa menggugurkan kewajiban berpuasa.
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas memandang kesempatan bertemu dengan bulan Ramadhan ialah sebuah anugerah luar biasa. Hal itu dikarenakan banyak keutamaan yang tidak didapati di bulan selain Ramadhan.
"Oleh karena itu, jangan biarkan Ramadhan berlalu tanpa makna," kata Robikin kepada wartawan, Selasa (21/4/2020).
Dengan begitu, Robikin mengajak seluruh umat muslim untuk bisa memanfaatkan bulan ramadan sebagai sarana meningkatkan kualitas penghambaan dan pengabdian. Supaya tingkat kesalehan dari setiap individu makin membaik dan kesalehan sosial nyata dirasakan umat manusia.
Robikin pun meminta kepada seluruh umat muslim untuk tidak berpikir kalau pandemi Covid-19 malah dijadikan alasan menghindari kewajiban berpuasa.
"Jangan ada yang berpikir jadikan wabah corona untuk menghindari berbagai macam jenis peribadahan selama bulan Ramadan, apalagi untuk tidak menjalankan puasa," ujarnya.
Ia menuturkan, pandemi Covid-19 bukan merupakan sebab dan alasan yang dibenarkan agama untuk menggugurkan kewajiban puasa di bulan Ramadhan. Berbeda halnya ketika ada umat muslim sakit, bepergian jauh dan sudah memenuhi syarat ataupun orang lanjut usia yang tidak mungkin sanggup menjalankan ibadah puasa.
Mereka bisa mengganti puasa bulan Ramadan dengan puasa di bulan lainnya ataupun dengan membayar fidyah.
Tetap menjalankan ibadah puasa serta ibadah lainnya wajib dilakukan umat muslim di bulan ramadan meskipun masih ada pandemi Covid-19. Akan tetapi, Robikin menuturkan di tengah kondisi seperti ini, ada tata cara peribadahan yang memang harus diubah.
Baca Juga: Niat Puasa Ramadhan, Ini Bacaan dan Artinya
Seperti misalnya, tidak melangsungkan ibadah Salat Tarawih di masjid untuk menghindari penyebaran Covid-19 di tengah kerumunan massa. Umat muslim mesti mengikuti anjuran protokol di mana lebih baik menjalankan ibadah di rumah masing-masing.
"Demikian halnya tadarus Alquran dan berbagai ibadah sunnah lainnya, termasuk shalat Idul Fitri usai Ramadan nanti," tuturnya.
"PBNU juga menyerukan agar memperbanyak sedekah bagi yang mampu dan tetap berkirim doa kepada ahli kubur atau para leluhur yang sudah mendahului kita tanpa harus beramai-ramai pergi ke kuburan," sambung Robikin.
Robikin juga menambahkan anjuran kepada umat muslim untuk melaksanakan buka puasa dan sahur yang bisa dilakukan di rumah masing-masing. Artinya para umat muslim tidak perlu menggelar buka puasa bersama dan sahur on the road.
"Kalau berkecukupan rezeki, bagikan rezeki berupa uang atau sembako kepada yang membutuhkan. Bukan mengundang buka puasa bersama atau melakukan sahur on the road," katanya.
Berita Terkait
-
Sekjen Fatwa MUI: Jadikan Puasa Ramadan Benteng dari Paparan Covid-19
-
Surat Edaran Kemenag: Tidak Perlu Buka Puasa Bersama dan Sahur on the Road
-
Sidang Isbat Puasa Ramadan 1441 H Dilakukan Jarak Jauh
-
Doa Buka Puasa Ramadan Lengkap dengan Arti dan Waktu Tepat Membacanya
-
Pemerintah Pastikan Stok Sembako Aman Jelang Ramadhan Meski Ada Corona
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara