Suasana penuh sesak dengan manusia di Terminal Anand Vihar, New Delhi, India menjelang detik-detik pengumuman lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)
“Kami telah melacak semua kontak dan mengkarantina mereka. Kami juga memiliki klinik setiap hari, di mana orang-orang dengan gejala Covid-19 dapat datang dan diperiksa,” kata Sudhanshu Dwivedi, asisten komisaris kota dari bangsal M-East, yang membawahi kawasan Govandi.
Namun, di wilayah orang-orang yang menilai TB merupakan penyakit biasa, berharap pasien bergejala inisiatif untuk pergi ke klinik mungkin bagaikan menunggu durian runtuh.
“Hampir setiap rumah lain memiliki atau memiliki pasien TB,” kata penghuni daerah kumuh Mohammed Umar Shaikh, menunjuk ke rumah darurat yang mengelilingi rumahnya.
"Tidak ada yang akan mengakui gejala [coronavirus] karena mereka takut mereka akan dikarantina."
Komentar
Berita Terkait
-
Tanpa Ampun, Dejan Lovren Tekel Anaknya hingga Terguling-guling
-
Jeritan Pekerja Migran India Saat Covid-19, Tak Bisa Pulang dan Kelaparan
-
Cara Unik Hilangkan Stres saat Pandemi, Cobalah Memeluk Pohon 5 Menit Saja!
-
4 Berita Positif Perkembangan Wabah COVID-19 di Jogja
-
Video Pria Diseret Petugas dengan APD, Diduga Corona dan Takut Dikucilkan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Nasib 6 Polisi Pengeroyok Matel Kalibata di Ujung Tanduk, Sidang Etik Digelar Hari Ini
-
Sejumlah Tiang Listrik di Tebet Miring, Warga Khawatir Roboh Diterpa Angin Kencang
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi