Suara.com - Irak pada Selasa (21/4/2020) melonggarkan aturan lockdown atau karantina wilayah yang diterapkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Jelang datangnya bulan suci Ramadhan, pemerintah Irak mengizinkan beberapa bisnis dibuka kembali dan sedikit melonggarkan jam malam.
Pelonggaran lockdown tersebut akan diberlakukan pemerintah selama bulan Ramadhan. Langkah tersebut diambil pemerintah Irak beberapa hari sebelum Ramadhan, bulan paling suci dalam kalender Islam, tiba.
Tradisi di Irak, berbelanja dilakukan masyarakat pada malam hari untuk membeli barang-barang kebutuhan sahur dan berbuka. Akan tetapi karena karena saat ini pandemi corona mengancam, pemerintah mengizinkan warga beraktivitas di dalam kota sejak pukul 06.00 pagi hingga pukul 19.00 malam.
Kecuali akhir pekan, Jumat dan Sabtu, jam malam diberlakukan secara penuh.
Di bawah peraturan baru tersebut, kantor-kantor pemerintah diperbolehkan menugaskan pegawai bekerja dalam jumlah maksimal 25 persen.
Beberapa toko akan diizinkan untuk dibuka kembali. Akan tetapi mal, taman dan masjid, atau tempat di mana biasanya banyak orang berkumpul tetap ditutup. Begitu pula dengan sekolah dan universitas, juga jadwal penerbangan yang tetap dihentikan.
Pelonggaran jam malam akan berlangsung hingga 22 Mei pada akhir Ramadhan. Setelah itu, aturan lockdown akan diberlakukan seperti sebelumnya.
Beberapa jam setelah jam malam dicabut pada Selasa (22/4/2020), ribuan warga Irak berbondong-bondong ke pasar di Baghdad untuk membeli berbagai persediaan sebelum Ramadhan.
"Setelah satu bulan menjalani jam malam, saya datang ke pasar untuk mempersiapkan Ramadhan dan saya mengikuti langkah-langkah perlindungan untuk menghindari penyakit ganas ini," kata Ali Hussain kepada Reuters, yang datang untuk berbelanja di salah satu pasar yang ramai di pusat Kota Baghdad.
Baca Juga: Ekonomi Guncang akibat Virus Corona, Missouri Tuntut Ganti Rugi ke China
Rabu (22/4/2020), dilansir worldometers.info, Irak mencatat 1.602 kasus COVID-19. Jumlah kematian mencapai 83 orang dan 1.096 pasien dinyatakan sembuh.
Berita Terkait
-
Dugaan Perselingkuhan Jule dan Yuka Makin Panas, Netizen: si Safrie Gemeter
-
Bakal Lindungi Justin Hubner dari Pelakor, Jennifer Coppen Semprot Jule dan Safrie Ramadhan
-
Safrie Ramadhan Ngaku Syok Lihat Bukti Perselingkuhan Jule dengan Yuka: Aku Gemeter!
-
Bunga Zainal Blak-blakan Sentil Jule yang Suka Selingkuh: Belajar Dulu Sama Gue
-
Na Daehoon Resmi Cerai dengan Jule, Menangkan Hak Asuh 3 Anak
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!