Suara.com - Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyayangkan program Bantuan Sosial (Bansos) untuk warga terdampak virus corona covid-19 kerap bermasalah. Ia meminta agar Gubernur Anies Baswedan segera memperbaikinya.
Prasetio mengakui masalah Bansos yang muncul di antaranya penerima bantuan tersebut salah sasaran, data bermasalah, hingga jadwal tak tepat sudah tersiar di mana-mana. Ia tak ingin ke depannya saat perpanjangan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), masalah ini terulang lagi.
"Nah di Bansos ini saya minta Pemprov DKI memperbaiki data penerima. Seluruh penerima subsidi ini harus tepat sasaran," ujar Prasetio saat dikonfirmasi, Kamis (23/4/2020).
Politikus PDI Perjuangan ini kemudian meminta agar pengawasan terhadap penyaluran Bansos diperketat. Menurutnya program ini meski bersifat kemanusiaan, rawan akan penyalahgunaan.
"Tidak boleh ada pihak yang menyalahgunakannya ditengah kesulitan akibat pandemi yang terjadi. Ini penting," tuturnya.
Karena itu, ia minta Anies mulai dari perbaikan data penerima. Caranya, dengan melibatkan RT-RW dalam melakukan pendataan agar ketahuan siapa saja yang pantas menerimanya.
"Karena itu perbaiki lah, data mulai dari RT RW kemudian masing-masing lurah melaporkan k tingkat Kota kemudian Provinsi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Total ODP Covid-19 di Indonesia Capai 195.948 Orang, 18.283 PDP
-
Imam Masjid Istiqlal: Masjid Tetap Tempat Salurkan Zakat Fitrah
-
Sembuh dari Corona, Kepulangan Perawat Ini Disambut Bak Pahlawan di Desanya
-
Ilmuwan Teliti Pengaruh Nikotin Bagi Pasien Covid-19, Adakah Efeknya?
-
Dua Kucing di AS Positif Terinfeksi Virus Corona
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Jeritan Hati Anak Riza Chalid dari Penjara: Ayah Saya Difitnah, Saya Bukan Penjahat Besar
-
Setuju TNI Jaga Kilang, Bahlil Bicara Sabotase dan Potensi Ancaman
-
Sindir Ada Pihak Tak Waras Beri Informasi Sesat, Rais Syuriyah Bawa-bawa Elite NU
-
KPK Sebut Belum Terima Salinan Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Batal Bebas Besok?
-
Heboh Isu Jokowi Resmikan Bandara IMIP, PSI: Ada yang Memanipulasi Fakta
-
Arya Daru 24 Kali Check In Hotel dengan Rekan Kerja, Polisi Didesak Dalami Jejak Vara!
-
DPR Desak Kemenkes Sanksi Tegas 4 RS di Papua yang Tolak Pasien Ibu Hamil
-
Gerindra Luncurkan Layanan Informasi Partai Berbasis AI, Kemenakan Prabowo Singgung Transparansi
-
RUU Kesejahteraan Hewan Maju ke DPR, DMFI: Saatnya Indonesia Beradab
-
Buntut Surat Edaran, PBNU Akan Gelar Rapat Pleno Tentukan Nasib Gus Yahya