Suara.com - Jumlah orang yang terjangkit virus Corona (Covid-19) di Jakarta terus bertambah. Hingga Kamis (23/4/2020), totalnya warga yang dinyatakan positif Corona sudah menyentuh angka 3.506 kasus.
Dengan demikian, ada penambahann 107 orang lagi yang terjangkit Corona sejak Rabu (22/4/2020) kemarin.
Data ini diketahui dari situs penyedia informasi seputar corona di DKI, corona.jakarta.go.id. Laman ini menginformasikan soal kasus corona di Jakarta mulai dari jumlah positif, menunggu hasil, hingga Kelurahan tempat pasien tinggal.
Berdasarkan laman tersebut, 292 orang dinyatakan sudah sembuh. Totalnya hanya bertambah 1 orang sampai sekarang.
Sementara, 316 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia. Pasien yang wafat tidak bertambah signifikan, yakni 8 orang sejak kemarin.
Selain itu, 2.010 orang masih dirawat di Rumah Sakit (RS) yang tersebar di Jakarta. Sisanya, 888 orang yang positif menjalani isolasi mandiri di tempatnya masing-masing.
Ada juga 942 orang di Jakarta yang berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP) tengah menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Pada tahapan ini, pasien sudah memiliki gejala corona dan tengah melalukan isolasi diri.
Dari keseluruhan, 2.254 orang telah diketahui tempat tinggal atau domisili Kelurahan mana. Lalu 1.252 lainnya masih belum diidentifikasi tempat tinggalnya.
Secara keseluruhan, baik pasien positif, sembuh, wafat, dan menunggu hasil di Jakarta jumlahnya adalah 4.448 kasus. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Tarawih Bubar karena Ada Jemaah Pingsan, Masjid Kemayoran Langsung Ditutup
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengatakan jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) juga masih meningkat jumlahnya.
"Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 42 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 5.820 orang (5.235 sudah selesai dipantau dan 585 masih dipantau), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 5.228 orang (3.729 sudah pulang dari perawatan dan 1.499 masih dirawat)," kata Ani di Balai Kota, rabu (22/4/2020).
Berita Terkait
-
Jokowi: Puasa untuk Memutus Rantai Penularan Virus Corona
-
Kapal Laut Jawa - Sumatera Tak Beroperasi Mulai Jumat Besok, sampai 8 Juni
-
Warga Mudik Lebaran Denda Rp 100 Juta dan Dipenjara 1 Tahun
-
Presiden Jokowi Bahas Penanganan COVID-19 dengan Perdana Menteri Jepang
-
Anies Yakin Jakarta Paling Cepat Pulih dari Virus Corona
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?