Suara.com - Negara-negara besar hingga kini masih terus berlomba membuat vaksin virus corona. Universitas-universitas besar dikerahkan untuk menciptakan penangkal virus yang membuat geger dunia ini.
Dilansir dari Associated Press News (24/04), tak mau ketinggalan dari negara lain, Inggris akhirnya juga membuat vaksin Covid-19 terbaru mereka. Pengujian vaksin ini dimulai pada Kamis (23/04).
Peneliti dari University of Oxford memberikan suntikan kepada sukarelawan, dengan tujuan untuk mengetahui apakah vaksin tersebut aman untuk manusia dan bisa melawan Covid-19.
Para peneliti menciptakan vaksin baru dengan memasukkan gen untuk protein spikey yang mengikat permukaan luar dari virus corona baru ke dalam virus lain yang tidak berbahaya.
Konsepnya adalah sistem kekebalan tubuh akan menemukan protein asing dan membuat antibodi untuk melawannya (Covid-19). Vaksin tersebut siap untuk bereaksi dengan cepat jika orang tersebut terpapar Covid-19.
"Studi semacam ini sering diberikan pada sukarelawan baik dalam bentuk vaksin asli atau suntikan tiruan. Vaksin eksperimental ini secara singkat dapat menyebabkan rasa sakit dan mungkin demam rendah," kata Dr. Andrew Pollard, salah satu kepala peneliti Oxford.
"Vaksin tersebut mungkin akan berpengaruh untuk kehidupan seseorang, mungkin membuat mereka lebih rentan terpapar virus," kata Pollard kepada The Associated Press.
Melihat kemungkinan tersebut, tim peneliti dari Oxford memutuskan akan memberikan vaksin lama kepada sebagian sukarelawan.
"Uji coba vaksin memang harus dilakukan, hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa kami dapat memerangi penyakit ini (covid-19) dan mengatasinya jauh lebih cepat," kata sukarelawan Edward O'Neill kepada BBC.
Baca Juga: Menlu Klaim Indonesia Terlibat Dalam Percobaan Penemuan Vaksin Covid-19
Saat ini beragam jenis calon vaksin sedang dalam berbagai tahap pengembangan di seluruh dunia. Sebagai contoh adalah CanSino Biologics China telah memulai tahap kedua menguji kandidat vaksinnya, dibuat dengan pendekatan yang mirip dengan yang ada di Oxford.
Dua perusahaan A.S. juga sedang menguji vaksin yang dibuat dari salinan bagian dari genetik virus. Lalu ada pula dua kandidat vaksin lainnya milik China yang sedang dikebut pengerjaanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
Terkini
-
Jurus Baru Prabowo: Ubah Bonus Demografi RI Jadi Solusi Global di Negara 'Aging Society'
-
MK Dinilai Gagal Paham Konstitusi? Larangan Jabatan Sipil Seharusnya untuk TNI, Bukan Polri
-
Wagub Babel Hellyana Diperiksa 5 Jam di Bareskrim Polri, Statusnya Kini...
-
Kasus Gus Elham: Berapa Ancamam Hukuman Penjara Pelecehan Seksual Anak?
-
Hidup di Balik Tanggul Luat Raksasa: Kisah Warga Tambakrejo Membangun Harapan dari Akar Mangrove
-
Gaduh Internal Gerindra, Ini 4 Alasan Kader Daerah Tolak Keras Budi Arie
-
TB Hasanuddin: Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Sudah Jelas, Tapi Pemerintah Tak Pernah Jalankan
-
Status Firli Bahuri Jadi 'Senjata', Keyakinan Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Jamin Profesionalisme, Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam
-
BPJS Ketenagakerjaan Gelar Diskusi Panel: Perkuat Transparansi Pengelolaan Dana Jaminan Sosial