Suara.com - Kekurangan alat pelindung diri (APD), membuat sekelompok dokter di Jerman mengunggah foto telanjang sebagai bentuk protes. Gerakan kampanye ini disebut Blanke Bedenken.
Para anggota kelompok Blanke Bedenken mengatakan mereka merasa sangat berisiko terkena virus corona. Bahkan permintaan untuk bantuan APD selama beberapa bulan tidak diindahkan.
Disadur dari The Guardian, Senin (27/4/2020), Ruben Bernau, seorang dokter umum dalam kelompok tersebut mengatakan kepada Ärztezeitung bahwa ia dan timnya tidak cukup diperlengkapi dengan APD untuk menghadapi virus.
"Ketelanjangan adalah simbol betapa rapuhnya kita tanpa perlindungan," kata Bernau.
Para dokter berpose telanjang di depan kamera. Mereka berlindung di balik kertas, buku, tisu toilet, peralatan medis, dan blok resep.
Menurut Christian Rechtenwald, seorang dokter umum, kelompok itu terinspirasi oleh aksi dokter asal Prancis, Alain Colombié.
Alain memamerkan foto telanjang saat praktik setelah menggambarkan dirinya dan sesama dokter sebagai "serdadu umpan meriam" dalam perang melawan pandemi Covid-19.
Jana Husemann, dokter umum lain, mengatakan, "Tentu saja kami ingin terus merawat pasien yang masih perlu menerima pemeriksaan. Untuk itu kami membutuhkan APD yang tepat.
Lalu seorang dokter lainnya mengatakan "Saya terlatih untuk menjahit luka. Mengapa saya sekarang harus menjahit masker saya sendiri?"
Baca Juga: Tak Mau Berutang Budi Kepada Rezim Jokowi, Bahar bin Smith Tolak Asimilasi
Dokter-dokter di Jerman telah berulang kali meminta lebih banyak APD sejak kedatangan virus di Jerman pada akhir Januari.
Menurut The Guardian, perusahaan Jerman yang membuat APD telah meningkatkan kapasitas produksi tetapi tidak mampu memenuhi permintaan. Praktik medis, klinik dan panti jompo telah sering meminta masker, kacamata, sarung tangan dan celemek dan mengatakan kebutuhan mereka hampir tidak terpenuhi.
Kelangkaan APD ini diperparah dengan laporan pencurian desinfektan dan masker dari rumah sakit. Polisi di sana menyalahkan geng kriminal terorganisir atas pencurian tersebut.
Asosiasi asuransi kesehatan Jerman mengungkapkan sebuah penelitian baru-baru ini. Menurutnya, saat ini dokter kekurangan lebih dari 100 juta masker sekali pakai, hampir 50 juta masker filter, lebih dari 60 juta celemek sekali pakai, dan jumlah sarung tangan sekali pakai yang serupa.
Berita Terkait
-
Pesan Terakhir Tunangan kepada dr Mikhael Robert: Kamu Membuatku Bangga
-
Pengalaman Suami Istri Perawat saat Lawan Covid-19
-
Inggris Kekurangan APD, Penjahit Kostum di London Bersatu Bikin Baju Medis
-
Pesan Terakhir Sebelum dr Mikhael Robert Wafat: Saya Bangga Jadi Dokter
-
Gugur Saat Tangani Corona, Unggahan Terakhir Dokter Muda Ini Bikin Salut
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional