Suara.com - Seorang perawat asal Surabaya, Steven Stallone August mengungkapkan perasaannya menjadi salah satu relawan yang membantu pemerintah dalam penanganan pandemi virus corona covid-19 di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Steven bercerita, dia mendaftar relawan sejak April 2020, sebelum mendaftar dirinya mengaku takut sebab virus ini belum ditemukan vaksinnya.
Namun ketakutan itu dilawannya dengan semangat seorang perawat yang ingin menambah pengalaman terjun langsung dalam situasi pandemi.
"Saya sebagai perawat mengatakan kapan saya bisa turun menangani wabah skala internasional secara langsung, mungkin kelak sampai saya tua pun saya tidak bisa punya pengalaman. Jadi apa salahnya coba untuk maju, untuk membuktikan diri saya bahwa saya bisa menunjukkan kepada keluarga di kampung bahwa saya bisa lebih," kata Steven dari Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (29/4/2020).
Steven sempat gagal dalam 2 gelombang pendaftaran, hingga akhirnya dia baru diterima pada gelombang ke-7 oleh gugus tugas.
Setelah itu dia langsung terbang ke Jakarta pada 4 April dan menjalani serangkaian tes awal relawan seperti seleksi sertifikasi, izin keluarga, medical check up, dan rapid test corona.
"Sekarang saya bertugas di bagian ACU, ACU itu secara bahasa umumnya tempat untuk pasien yang kritis dan butuh penanganan lebih," ucapnya.
Sejak saat itu, Steven bertugas memonitor perkembangan kondisi pasien seperti melakukan cek kesehatan hingga melakukan swab test rutin terhadap pasien.
Terkait fasilitas yang didapatkan relawan, Steven mengaku semua yang diberikan pemerintah sudah mencukupi kehidupannya di Jakarta.
Baca Juga: Murka Sang Istri Dikirimi Foto Porno, Ubai Membabi Buta Tusuk Tetangga
"Setelah dinas kami pulang ke kamar masing-masing setelah mengambil logistik untuk kebutuhan seharihari kami di-supply pemerintah baik berupa makan dan minum, walau kadang ada beberapa hal yang kurang mengenakkan di hati, tapi kita maklumi saja namanya juga darurat," lanjut Steven.
Fasilitas akomodasi juga menurutnya sangat mencukupi, dua perawat ditempatkan dalam satu kamar dan banyak fasilitas hiburan seperti karaoke, tenis meja, badminton hingga skuter listrik yang bisa digunakan.
"Mulai tanggal 4 Mei ini nanti kami masuk ke karantina 14 hari setelah itu kami melanjutkan lagi perpanjangan tugas selama 1 bulan," pungkas Steven.
Sementara itu, Koordinator Tim Relawan Gugus Tugas COVID-19 Andre Rahadian mengungkapkan bahwa hingga saat ini gugus tugas masih membutuhkan relawan, khususnya relawan medis.
Andre mengatakan dari 5.550 relawan medis yang mendaftar baru sekitar 3.000 orang yang memenuhi syarat.
"Tetap bahwa karena pandemi yang dibutuhkan lebih banyak tenaga medis, dari 5.550 yang ada setelah kita sisir mungkin yang siap 2.500 sampai 3.000, karena ada keterbatasan," kata Andre dari Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (29/4/2020).
Dia menjelaskan seorang relawan medis harus memenuhi berbagai persyaratan seperti sertifikasi, cek kesehatan, izin dari keluarga, dan siap berbakti selama 30 hari menjadi relawan covid-19.
Hingga saat ini sudah ada sekitar 28.900 relawan yang mendaftar untuk membantu gugus tugas, mereka terdiri dari 5.500 relawan medis dan sisanya non medis.
Sementara untuk relawan non-medis harus melalui serangkaian pelatihan melalui satu modul khusus sebelum diberi surat tugas untuk ditempatkan di area covid-19.
Relawan non-medis ini biasanya ditempatkan di bagian petugas pranata laboratorium, administrasi rumah sakit, hingga sopir ambulans.
Pendaftaran dapat diakses melalui situs deskrelawanpb.bnpb.go.id/ covid-19.
Berita Terkait
-
Bantuan Corona Masih Amburadul, Anies Malah Setop Program Pangan Murah
-
Baru 3.000 Orang, Gugus Tugas Masih Membutuhkan Relawan Medis Lawan Corona
-
Sembuh dari Corona, Ibu dan 3 Anaknya di Sawah Besar Sudah Beraktivitas
-
Susul DKI, Kota Bogor Resmi Perpanjang PSBB Corona Selama 14 Hari
-
Update Pasien RSD Wisma Atlet 29 April: 715 Positif Corona, 44 PDP, 56 ODP
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target