Suara.com - Umat muslim mengenal adanya rukun Islam dan rukun iman yang menjadi pijakan mereka dalam menjalani kehidupan.
Kedua jenis rukun itu berfungsi sebagai penanda yang menunjukkan identitas bahwa orang yang bersangkutan adalah umat muslim.
Seseorang baru bisa disebut muslim atau pemeluk agama Islam apabila telah menjalani pilar-pilar yang dimuat dalam rukun Islam dan rukun iman.
Lalu adakah perbedaan di antara keduanya? Apa saja pilar-pilar yang termuat di dalamnya?
Dikutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag), seseorang baru akan sempurna keislamannya apabila telah mengamalkan rukun Islam dan rukun iman.
"Apabila seseorang melaksanakan dua rukun (Iman dan Islam) tersebut itu sesuai dengan syariat Islam, maka sempurnalah ia menjadi seseorang yang beragama Islam," kata Moh. Ali Kossah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Timor Tengah Utara.
Perbedaan Rukun Islam dan Rukun Iman
Rukun Islam terdiri dari lima poin, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat, melaksanakan salat lima waktu sehari semalam, berpuasa di bulan ramadan, menunaikan zakat fitrah, dan melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.
Apabila seseorang telah menjalankan kelima poin tersebut atas ridho Allah SWT maka ia telah termasuk sebagai golongan umat muslim.
Baca Juga: Penyebab Sebenarnya Insomnia dan Bagaimana Cara Mengatasinya
Namun, tidak cukup sampai di sana, ia juga harus menerapkan poin-poin yang terdapat dalam rukun iman.
Rukun iman sendiri terdiri dari enam poin, yang kurang lebih isinya adalah perintah untuk mengimani enam hal yang dipercaya dalam Islam. Keenam hal tersebut, yaitu:
1. Iman kepada Allah
Seseorang muslim harus percaya kepada Allah SWT sebagai suatu Zat yang tiada tandingan-Nya. Ia wajib percaya bahwa Allah SWT adalah penguasa alam semesta dan tidak ada duanya. Ia juga harus percaya bahwa semua makhluk menyembah Allah, tak hanya manusia, melainkan juga hewan, tumbuhan, jin, hingga malaikat.
2. Iman kepada Malaikat
Allah SWT menciptakan malaikat untuk menjalankan tugas-Nya. Para malaikat ini bertugas untuk mengatur seisi alam semesta. Mereka ibarat perantara Allah SWT kepada semua mahkluk-Nya. Malaikat sendiri tidak seperti manusia, mereka tak memiliki nafsu, tak beranak, tak punya orang tua, dan tidak memiliki jenis kelamin.
Berita Terkait
-
Bolehkah Mengusap Wajah Setelah Berdoa? Ini Penjelasan Ulama
-
Hukum Orang Kaya yang Menunda-nunda Ibadah Haji, Apakah Berdosa? Ini Kata Ustaz
-
Ini Tanda-Tanda Allah Mengangkat Derajat Seseorang
-
Haru Biru Kasim: Haji Tertua Malang Berangkat Tanpa Cinta Abadi
-
Apa Saja Ciri-ciri Haji Mabrur? Berikut Ulasannya
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram