Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ternyata telah membuat sekitar 1.000 lubang makam khusus jenazah korban virus Corona atau Covid-19 di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat.
Lubang ini telah dibuat sekitar satu bulan lalu sebelum masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan atau saat Tegal Alur dijadikan TPU khusus pemakaman jenazah corona.
Hal ini diungkap oleh Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Juaini Yusuf.
Meski bukan bidang Dinasnya, Juaini menyatakan pihaknya mendapatkan permintaan bantuan dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk menggali lubang makam.
"Tim kami dari SDA diminta menyiapkan lubang, ada lah sekitar 1.000 lubang," ujar Juaini saat dihubungi Suara.com, Jumat (1/5/2020).
Juaini menjelaskan, pihaknya diminta untuk membantu karena memiliki sejumlah unit alat berat penggali tanah atau ekskavator. Sementara selama ini penggalian makam hanya dilakukan secara manual dengan memacul tanah.
Tindakan ini, kata Juaini, diambil mengingat pertambahan jumlah jenazah penyakit menular setiap pekannya terus meningkat. Karena itu diminta lubang makam dalam jumlah banyak agar bisa dilakukan penanganan secara cepat.
"Makanya kami diminta bantu. Kami pakai alat, pakai ekskavator. Kalau pakai pacul juga bisa berapa hari," jelasnya.
Setelah membuat 1000 lubang, Juaini mengatakan belum ada permintaan bantuan lagi untuk membuat lubang makam dalam jumlah banyak. Ia menyebut alat ekskavator tetap disiagakan di TPU khusus corona jika butuh bantuan.
Baca Juga: Sepekan Ada 7.748 Kendaraan Jadetabek Mau Mudik, Semua Digiring Balik
"Ya sesuai permintaan dari Dinas Kehutanan aja. Kalau dia butuh kami langsung siap," kata dia.
Berita Terkait
-
Tak Pakai Masker di Sukabumi, Sanksi Baca Doa Corona Cepat Hilang Menanti
-
PM Hongaria: Virus Corona Belum Lenyap, Siap-siap Hadapi Gelombang Kedua
-
Akali Larangan Mudik, Imin Naik Mobil Barang ke Lampung, Tarif Rp 900 Ribu
-
Trump Klaim Punya Bukti Asal Corona dari Lab Wuhan, Intelijen AS Tak Yakin
-
RSUD Padang Panjang Tutup, 13 Tenaga Medisnya Dinyatakan Positif Corona
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo