Suara.com - Sebuah dokumen intelijen bocor dari aliansi intelijen Barat 'Lima Mata' yang kemudian membuat heboh dunia sekaligus membenarkan tuduhan Trump atas asal virus corona. Akibatnya memicu lebih banyak kritik terhadap penanganan China pada wabah virus corona.
Sebuah berkas dari intelijen Barat 'Lima Mata' telah mengungkapkan dakwaan yang memberatkan terhadap penanganan China terhadap pandemi virus corona, seperti dilansir dari Express, Senin (04/05).
Dokumen setebal 15 halaman tersebut berasal dari aliansi intelijen 'Lima Mata', yang terdiri dari badan-badan intelijen Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, dan Selandia Baru.
Menurut dokumen tersebut yang diperoleh oleh Australian Saturday Telegraph, China berbohong tentang penularan dari manusia ke manusia.
Dokumen tersebut juga menunjukkan bagaimana China menghapus unggahan di media sosial yang membahas soal virus dan menolak untuk membantu negara-negara lain menyiapkan vaksin untuk virus corona.
Menurut dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa para pejabat China sengaja menghancurkan bukti tentang mulainya virus corona. Pejabat di Beijing tidak mengkonfirmasi penularan dari manusia ke manusia sampai 20 Januari meskipun ada bukti pada bulan Desember.
Dokumen tersebut menyebutkan, China mulai menyensor berita virus pada mesin pencari dan media sosial sejak 31 Desember, menghapus istilah "variasi SARS," "pasar Seafood Wuhan" dan "Wuhan Unknown Pneumonia".
Dokumen itu juga mengklaim telah menemukan bukti bahwa virus corona muncul di Institut Virologi Wuhan dan menggali penelitian "berisiko" pada penyakit terkait kelelawar yang merentang pada tahun yang lalu. Namun, bukti pasti untuk asal-usulnya di lab virus tidak rinci.
Setelah virus diketahui oleh pihak berwenang, para pejabat membuat kebijakan "menghancurkan" sampel laboratorium, memutihkan kios pasar basah, dan mengabaikan permintaan sampel dari negara lain.
Baca Juga: Pertama Kalinya dalam Satu Bulan, Donald Trump Tinggalkan Gedung Putih
Pada dokumen tersebut menyebutkan bahwa kerahasiaan China atas pandemi virus corona sama dengan "serangan terhadap transparansi internasional".
Dokumen ini muncul dan sekaligus memberi dukungan pada pernyataan Presiden Trump ketika ia mengklaim telah melihat bukti yang menunjukkan virus tersebut berasal dari laboratorium.
Sumber intelijen senior juga mengatakan kepada Fox News pada hari Sabtu (02/05) bahwa sebanyak 70-75 persen dari 17 badan intelijen A.S. percaya bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium.
Presiden Trump telah menuntut agar Tiongkok membayar kompensasi atas kegagalannya menghentikan pandemi yang menyebar ke seluruh dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN
-
Salah Sasaran! Niat Tagih Utang, Pria di Sunter Malah Dikeroyok Massa Usai Diteriaki Maling
-
BNI Apresiasi Ketangguhan Skuad Muda Indonesia di BWF World Junior Mixed Team Championship 2025
-
Debt Collector Makin Beringas, DPR Geram Desak OJK Hapus Aturan: Banyak Tindak Pidana
-
Lagi Anjangsana, Prajurit TNI Justru Gugur Diserang OPM, Senjatanya Dirampas
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin