Suara.com - Insiden perselisihan berujung kontak fisik gara-gara bantuan sosial di kawasan RT 06/RW 08 Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara sudah menemukan titik temu. Baik dari pihak Ketua RT dan warga yang meminta sembako telah sepakat untuk berdamai.
Kejadian tersebut bermula saat warga bernama Nurhayati bersama kakaknya, Nur Ayni datang kediaman Ketua RT. 06. Sebab, Nurhayati mengeluh tidak mendapat sembako.
Rusli (65), salah satu warga menuturkan, Prita Aulia selaku anak Ketua RT. 06 terpancing emosinya manakala Nurhayati dan Nur Ayni melontarkan kata kasar. Prita yang sempat ditenangkan oleh Rusli mendidih emosinya.
Pada saat bersamaan, Nur Ayni juga terpancing emosinya. Selanjutnya, terjadilah kontak fisik yakni saling jambak antara Prita dan Nur Ayni.
"Di sana Prita juga tidak terima, si Nung (Nur Ayni) lompat dari motor. Kemudian, ya sudah terjadi jambak-jambakan sama Prita," kata Rusli, Senin (4/5/2020).
Rusli mengungkapkan, saat itu ada sejumlah warga yang menyaksikan pertikaian tersebut. Sontak, warga yang berada di lokasi langsung melerai kedua pihak.
"Langsung dipisahkan, waktu itu banyak manusia yang misahin," sambungnya.
Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menyebut, baik Prita maupun Nur Ayni sama-sama menderita luka. Dengan begitu, polisi mengambil kesimpulan jika keduanya saling menganiaya satu sama lain.
"Kami berkesimpulan terjadi saling menganiaya. Hasil visum ada luka baik pada NA maupun PA," kata Budi.
Meski kedua belah pihak sepakat untuk berdamai, polisi telah menetapkan Prita Aulia dan Nur Ayni sebagai tersangka. Terkini polisi tengah melakukan pendalaman untuk menentukan apakah kasus ini dihentikan atau tetap berjalan.
Berita Terkait
-
Ibu RT dan Warga di Koja Ribut Sembako hingga Adu Jotos, Begini Ceritanya
-
Berdamai usai Ribut Bansos, Anak Ibu RT dan Warga di Koja Tetap Tersangka
-
Ribut Gara-gara Bansos di Koja, Kedua Belah Pihak Akhirnya Damai
-
Pak RT di Tangerang Diduga Pungli Dana BLT Corona, Camat: Cuma Uang Rokok
-
98,4 Persen Bansos DKI Tepat Sasaran, Anies Minta Diberitakan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO