Suara.com - Beredar sebuah video yang menginformasikan dibebaskannya 2.800 narapidana sebelum waktunya pada tanggal 6 dan 7 Mei di Bogor.
Video tersebut menayangkan sebuah rekaman Google Earth yang menelusuri kawasan Lapas Cibinong dilengkapi laporan suara dengan narasi sebagai berikut;
Mulai tanggal 6 dan tanggal 7 napi yang ada di Paledang Pondok Rajek 2.800 dikeluarkan belum pada waktunya.
Ati-ati sekarang yang di pasar dan yang di rumah barang-barang motor maupun apa yang berharga jangan taruh di depan rumah.
Tambah rawan sekarang kebutuhan yang pada keluar banyak ee.. berbuat lagi kriminal.
sampaikan ke grup-grup dan teman-teman yang lain.
Lantas benarkah sebanyak 2800 narapidana di Bogor akan dibebaskan pada 6-7 Mei?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Suara.com, kabar mengenai dibebaskannya 2.800 narapidana di Lapas Kelas II Paledang dan Lapas Kelas II A Pondok Rajek Cibinong Bogor pada tanggal 6 dan 7 Mei 2020 adalah kabar bohong atau hoax.
Ditjen Pemasyarakatan menjelaskan bahwa pada tanggal 6 dan 7 Mei tidak ada pengeluaran narapidana baik yang mengikuti program asimilasi dan integrasi, maupun yang bebas murni.
Sementara itu menurut Ditjen Pemasyarakatan, jumlah narapidana di Lapas Bogor berjumlah 827 orang dan Lapas Cibinong berjumlah 1.134 orang. Jika dijumlahkan maka total narapidana di kedua lapas tersebut hanya 1961.
Dengan demikian, jumlah tersebut tidak sesuai dengan jumlah narapidana yang disebutkan bebas pada tanggal 6-7 Mei yakni 2.800 orang.
Baca Juga: Gerak Cepat, Bayern Diklaim Capai Kesepakatan Personal dengan Leroy Sane
Kesimpulan
Kabar mengenai dibebaskannya 2.800 narapidana di Lapas Peldang Bogor dan Lapas Pondook Rajek Cibinong pada tanggal 6-7 Mei adalah kabar bohong alias hoaks.
Berita Terkait
-
Resmi! Depok, Bogor dan Bekasi Minta KRL Dihentikan, Kirim Surat ke Menhub
-
CEK FAKTA Covid-19: Benarkah Jaringan 5G Melemahkan Imunitas Tubuh?
-
Pengusaha WO Banting Setir Jadi Pembuat Peti Jenazah
-
CEK FAKTA: Benarkah Puisi Tahun 1919 Ramal Soal Pandemi?
-
CEK FAKTA: Vaksin Virus Corona untuk Anjing Bukti Konspirasi Covid-19
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona