Muhammad Safari, menyandang nama Kenyo sejak kelas dua menengah pertama. Hingga kekinian, nama Kenyo melekat dan melebur menjadi identitasnya.
Sejak berusia 17 tahun, Kenyo ikut dengan pamannya yang kala itu membuka usaha pangkas rambut. Dia bercerita, selepas lulus SMP, Kenyo melanjutkan pendidikan di sebuah pondok pesantren --tak dibeberkan nama pondok itu oleh Kenyo.
Dua tahun berjalan, Kenyo keluar pondok. Jika disejajarkan dengan tingkat SMA, Kenyo saat itu setara dengan murid yang naik ke kelas tiga. Dia keluar, tidak lagi melanjutkan pendidikannya.
"Setelah gue keluar dari pondok, baru dua tahun keluar, gue kelas 3 SMA di sono, tapi gue keluar, gue ketemu om gue buat ikut pangkas rambus setahun, gue ikut cukur," tutur Kenyo dengan logat Betawi.
Seiring berjalannya waktu, kegiatan pangkas rambut terus mengalami pembaruan dalam praktiknya. Artinya, ada hal-hal lain yang ditawarkan selain memangkas rambut, yakni pijat.
Kenyo berpikir, mengapa dalam kegiatan pangkas rambut yang terjadi hanyalah memotong rambut, merapikan gayanya, menyisir dan berulang terus. Jika demikian, pikir Kenyo, semua orang pasti bisa mencukur rambut.
"Awalnya gue nggak bisa, sama sekali gue nggak ngerti orang itu kenapa, kalau orang cukur doang kan biasa aja kan, semua orang bisa, semua orang bisa nyukur?"
Dari pertanyaan yang ada di kepala Kenyo, maka lahirlah tawaran baru berupa pijat refleksi serta bekam. Lebih dari itu, kenyo menemukan satu metode yang dia geluti hingga detik ini: pijat api.
***
Baca Juga: Cerita Kenyo si Juru Pangkas dan Pijat Refleksi Metode Api
Pukul 16.30 WIB pada jam dinding yang tergantung dibawah bingkai Mick Jagger Cs. Sapta memunyai gaya rambut baru: bagian kiri dan kanan agak tipis, menebal pada bagian tengah, agak tebal pada bagian belakang, dan poni yang hampir sejajar pada bagian depan.
Maka tibalah aksi Kenyo dengan didukung dua handuk, semprotan yang berisi spirtus bercampur air, korek, dan tentunya keahlian. Kenyo mulai menotok sejumlah titik pada tubuh Sapta. Tentunya pada satu hingga tiga titik, Sapta mengangguk kepala tanda iya ketika Kenyo bertanya, " Sakit nggak?"
Kegiatan yang dilakukan Kenyo dan Sapta sore itu terlihat menarik. Saya melihatnya seperti seorang dalang yang sedang menggerakkan wayangnya. Seperti memaikan tokoh melalui bahasa tubuh, semacam performing art, mungkin juga sebuah pertunjukan teater.
Babak selanjutnya adalah pijat dengan metode bakar. Segera Kenyo lapisi punggung Sapta dengan dua buah handuk. Sapta, saat itu sedikit membungkuk.
Kenyo raih semprotan yang berisi spirtus bercampur air. Takarannya, 90 persen spirtus, 10 persen air. Dia langsung menyemprot punggung Sapta yang beralaskan dua handuk. Kenyo seka kantong celana, mencari korek. Setelah meraihnya, Kenyo rapalkan doa. Lalu menyalakan korek, dan wuuuuuush! api membara.
Selanjutnya, Kenyo mulai mencari titik sakit pada tubuh Sapta. Sampai bagian perut, tepatnya bagian kiri, Kenyo bertanya," Sakit nggak? Jangan pura-pura lo," ucap Kenyo sambil tertawa.
Berita Terkait
-
Cerita Kenyo si Juru Pangkas dan Pijat Refleksi Metode Api
-
Kisah Kenyo, Sang Juru Cukur Rambut dan Pijat Refleksi Api di Tengah Corona
-
Api Pemijat Kenyo yang Tak Mau Padam di Tengah Wabah Corona
-
Sengsara karena Corona, Tukang Cukur: Jangan Hanya Ojol yang Diberi Bantuan
-
Imbas Corona, Secuil Pelanggan Mampir ke Pangkas Rambut Legendaris Ko Tang
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
Terkini
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi
-
Pemprov DKI Luncurkan Ambulans Listrik Pertama, Pramono: Ini Jadi Model Awal Transisi Energi
-
Beda Jalan dengan 18 Gubernur, Pramono Anung Beberkan Alasan Tak Protes Anggaran Dipangkas Rp15 T
-
Ratusan Siswa di 82 Sekolah Mamasa Sulawesi Barat Rasakan Digitalisasi Berkat Listrik Masuk Desa
-
Ingatkan Pesan Bung Karno Saat Ganefo, PDIP Tegaskan Tolak Kedatangan Tim Senam Israel
-
Nama-nama Anggota Komite Reformasi Polri Sudah di Kantong Presiden, Istana: Tunggu Tanggal Mainnya
-
PLN Energi Primer Indonesia Gandeng Timas Suplindo Bangun Pipa Gas WNTS-Pemping
-
Nadiem Masih Dibantarkan di RS Usai Operasi, Kejagung: Penyidikan Korupsi Chromebook Jalan Terus
-
Anak Buah Masuk Penjara Gegara Pasang Patok, Dirut PT WKM Pasang Badan: Saya yang Bertanggung Jawab
-
Anak Riza Chalid Hadapi Sidang Korupsi Pertamina, Pengacara Bantah Keterlibatan Kliennya