Suara.com - Seorang pemilik salon di Texas dikabarkan dijebloskan ke penjara akibat tetap membuka layanannya ketika aturan lockdown diberlakukan.
Pemilik salon yang diketahui bernama Shelley Luther, dimasukkan ke dalam penjara setelah tetap membuka salonnya ketika lockdown. Ia tetap membuka salonnya lantaran agar bisa bertahan hidup.
Dilansir dari Reuters, dalam persidangan hari Selasa (05/05), Luther mengatakan bahwa dia tetap membuka salon karena membutuhkan uang.
"Saya tidak bisa memberi makan keluarga saya, dan stylist saya tidak bisa memberi makan keluarga mereka," jelas Luther. Luther juga mengatakan ia telah mengajukan pinjaman federal tetapi tidak kunjung menerimanya.
Hakim Eric Moye, yang memimpin persidangan tersebut mempertimbangkan untuk menetapkan denda sebagai ganti waktu kurungan dan Luther diminta meminta maaf serta tidak membuka kembali salonnya sampai ia diizinkan. Namun Luther menolaknya.
"Memberi makan anak-anakku itu tidak egois. Jika menurut Anda hukum lebih penting daripada memberi makan anak-anak, maka silakan lanjutkan keputusanmu, tapi aku tidak akan menutup salon." ujar Luther kepada Hakim Moye.
Akibat sanggahan yang diberikan Luther, lantas hakim menilai bahwa Luther telah melawan perintah di pengadilan terbuka, secara terang-terangan dan disengaja. Dia mencatat bahwa meskipun diberi kesempatan untuk meminta maaf, Luther tidak menyatakan penyesalan, ingin bertaubat atau meminta maaf atas tindakannya.
Kasus tersebut kemudian mengundang simpati Jaksa Agung Negara Bagian Texas, Ken Paxton. Ia menganggap keputusan hakim untuk memenjarakan Luther tersebut 'keterlaluan'.
Dalam sepucuk surat kepada Hakim Wilayah Dallas tersebut, Paxton menyerukan pembebasan Shelley Luther dari penjara. Gubernur Texas, Greg Abbott, seorang anggota Partai Republik, juga mengeluarkan pernyataan yang menyerukan pembebasan Luther.
Baca Juga: Positif Terjangkit Corona, Ilmuwan Iran Bakal Dideportasi Amerika Serikat
"Saya merasa keterlaluan, bahwa selama pandemi nasional ini, seorang hakim di sebuah daerah yang membebaskan para penjahat karena takut tertular COVID-19, akan memenjarakan seorang ibu karena mengoperasikan salon rambutnya demi mencari makan untuk keluarganya," ujar Paxton.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
PLTS Terapung Kapasitas 92 MWp di Waduk Saguling Tengah Digarap PLN, Jadi Solusi Energi Bersih
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 3 Oktober 2025: Jawa dan Bali Dominan Berawan
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres