Suara.com - Kamis (7/5/2020), pemerintah Afghanistan mengklaim menemukan 12 mayat migran yang dilemparkan ke sungai oleh penjaga perbatasan Iran bulan ini. Sebelumnya Afghanistan menemukan lima mayat dengan dugaan yang sama, yaitu untuk menghentikan migran memasuki negara itu.
Pemerintah Iran menolak tudingan yang pada akhirnya memicu krisis diplomatik antara negara-negara tetangga, yang selama ini berbagi hubungan perdagangan, ekonomi dan budaya.
Pejabat dan penyintas Afghanistan mengatakan sekitar 50 orang dari provinsi Herat yang berusaha memasuki Iran ditahan oleh penjaga perbatasan dan kemudian dipaksa masuk ke sungai Harirud yang dibagi antara Iran, Afghanistan dan Turkmenistan.
"Lima puluh warga Afghanistan terlempar ke sungai. Tujuh belas mayat telah ditemukan sejauh ini," kata Abdul Ghani Noori, gubernur distrik Gulran Herat.
Noori menambahkan jika pada hari Minggu (3/5/2020), pihaknya mengevakuasi lima jenazah dari sungai Harirud.
Berdasarkan penyelidikan pendahuluan, dinyatakan bahwa para migran itu dilemparkan ke sungai dengan todongan senjata di daerah yang disebut Zulfiqar di Iran.
Sehari setelah insiden itu, tepatnya pada hari Selasa (4/5/2020) juru bicara kementerian luar negeri Iran Seyed Abbas Mousavi membantah tudingan Afghanistan dan mengatakan pembunuhan terhadap para migran itu terjadi di tanah Afghanistan.
"Penjaga perbatasan Republik Islam Iran menyangkal terjadinya peristiwa yang terkait dengan ini di tanah negara kita," kata Abbas Mousavi seperti dikutip Reuters.
Iran mengatakan sekitar 2,5 juta migran Afghanistan, baik yang sah maupun tidak, telah memasuki negara itu, sebagian besar dari provinsi Herat barat, demi kehidupan yang lebih baik setelah gagal menemukan pekerjaan di Afghanistan yang terus dilanda peperangan.
Baca Juga: 66 Persen Pasien Rawat Covid-19 New York Selalu Berada di Rumah
Berita Terkait
-
Eksplorasi 'Ladang Hijau' Irak Dibuka: Kesempatan Emas bagi Pertamina di Sektor Hulu Migas
-
FIFA Cuek Bebek Soal Pride Match, Iran dan Mesir Bakal Boikot Piala Dunia 2026?
-
FIFA Buat Ulah Lagi! Iran dan Mesir Ngamuk Soal Pride Match Piala Dunia 2026
-
Iran Ancam Boikot Undian Piala Dunia 2026 karena Masalah Visa di AS
-
Final IFCPF Asia Oceania Cup 2025: Timnas Indonesia CP Siapkan Strategi Khusus Hadapi Iran
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres