Suara.com - Nasib nahas menimpa sekelompok pekerja migran di India. Di tengah sulitnya hidup akibat virus corona karena mereka kehilangan pekerjaan, mereka justru kena musibah ditabrak kereta api saat tidur di rel, ketika dalam perjalanan mudik atau pulang ke kampung halaman.
Kereta api di India menghantam sekelompok pekerja migran yang tidur di lintasan kereta pada Jumat hingga menewaskan sedikitnya 14 orang, yang tampaknya sedang dalam perjalanan menuju kampung halaman, menurut Kementerian Kereta Api dan media.
Puluhan ribu orang berjalan pulang dari kota-kota besar di India setelah kehilangan pekerjaan akibat kebijakan penguncian COVID-19 untuk mencegah penyebaran virus corona sejak akhir Maret.
Masinis berupaya menghentikan kereta barang tersebut ketika ia melihat para pekerja berada di lintasan rel di Negara Bagian Maharashtra, kata kementerian, yang menambahkan bahwa pihaknya telah memerintahkan penyelidikan insiden tersebut dilakukan.
"Saya baru saja mendengar kabar menyedihkan tentang para pekerja yang dihantam kereta, proses evakuasi sedang berlangsung," kata Menteri Kereta Api Piyush Goyal melalui akun Twitter.
Selama karantina wilayah, seluruh transportasi umum dihentikan sementara sehingga para migran yang hendak pulang ke kampung mereka terkadang harus berjalan menempuh jarak jauh.
Pemerintah India memperpanjang karantina wilayah sampai 17 Mei.
Sumber: Antara/Reuters
Baca Juga: Terlalu 'Keras' Menertibkan Warga, Ratusan Polisi India Malah Kena Corona
Berita Terkait
-
Anies Jamin Biayai Kuliah Anak Nakes yang Gugur, Publik: Ga Usah Gede Omong
-
Bantah Sri Mulyani, Anies Klaim Sudah Siapkan Rp 5 Triliun untuk Bansos
-
Arab Saudi Pasang Gerbang Sterilisasi di Masjidil Haram dan Nabawi
-
Kemenkes: Pendapatan Rumah Sakit Menurun Akibat Corona
-
Sejumlah Warga AS Sengaja Gelar Pesta Covid-19 Agar Terinfeksi Corona
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya