Suara.com - Pemerintah Pusat menargetkan 9 juta kepala keluarga mendapat bantuan langsung tunai (BLT). Mereka yang bakal menerima bantuan itu adalah warga yang terdampak Covid-19 di luar Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan nominal dalam bantuan itu sebesar Rp 600 ribu per bulan. Pemberiannya akan dilakukan selama tiga bulan.
"Bansos khusus lainnya adalah bansos yang kita berikan untuk warga terdampak di luar Jabodetabek yaitu bansos tunai atau dulu mungkin lebih dikenal sebagai bantuan langsung tunai yang besarannya adalah Rp 600 ribu per KK per bulan selama 3 bulan. Targetnya adalah 9 juta KK," ujar Juliari dalam jumpa pers melalui virtual, Jumat (8/5/2020).
Juliari menyebut data 9 juta KK penerima BLT didapat dari pemerintah kabupaten dan pemerintah kota. Untuk itu pihaknya berharap penerima bantuan bisa tepat sasaran.
"Tidak harus menggunakan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial ) sebagai satu-satunya data untuk penerima bansos tunai. Jadi kami sangat berharap daerah dalam hal ini Pemkab dan Pemkot memberikan data yang akurat sehingga bansos tunai ini dapat disalurkan secara tepat," ucap dia
Lebih lanjut, pada tahap pertama pemerintah menargetkan bisa menyalurkan bantuan kepada 2,6 juta KK hingga 9 Mei 2020.
Juliari mengatakan BLT yang disalurkan melalui rekening bank Himbara baru sekitar Rp 471,2 miliar kepada 785 ribu KK atau kurang dari 9 persen dari pagu anggaran.
Kemudian melalui kantor pos sedang berjalan untuk 1,8 juta KK.
"Untuk pengambilan di Kantor Pos, nanti nama-nama penerima manfaat ini akan diberikan undangan untuk menentukan jadwal kapan datang ke kantor pos dan mendapatkan uang, serta dicek identitasnya mendapatkan uang tunai Rp 600 ribu," kata dia.
Baca Juga: Desak Kartu Prakerja Disetop, Fadli Zon: Warga Butuh BLT, Bukan Pelatihan
"Kalau yang sudah memiliki rekening di Bank Himbara, akan ditransfer langsung ke rekening di Bank Himbara," Juliari menambahkan.
Juliari menambahkan, dari target 9 juta KK pihaknya baru mengantongi 7,8 juta Kepala Keluarga (KK).
"Dari target 9 juta KK hari ini, kami belum dapat 100 persen (data) 9 juta KK dari daerah. Yang sudah didapat (data) 7,8 juta KK sehingga masih ada daerah belum mengirimkan data jumlahnya sekitar 1,2 juta KK yang masih kami tunggu dari daerah," katanya.
Berita Terkait
-
Anggota DPRD Gresik Dapat BLT, Ngabalin Akui Data Bantuan Corona Berantakan
-
Anggota Dewan di Gresik Dapat BLT dari Pemkab, Ini Kata Mensos Juliari
-
Bansos Tahap 2 Tetap Sembako, Pemprov DKI: BLT Tidak Segampang Itu
-
DPRD Usul Anies Ganti Bansos dengan Uang Tunai
-
Pak RT di Tangerang Diduga Pungli Dana BLT Corona, Camat: Cuma Uang Rokok
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?