Suara.com - Anggota DPR RI Fadli Zon memberikan komentar terkait pengakuan Anak Buah Kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) di kapal Longxing 629 China yang diduga mengalami eksploitasi.
Menurutnya, negara tidak hadir untuk membela rakyat yang diperlakukan tidak manusiawi.
Hal ini disampaikan Fadli Zon dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, @fadlizon, pada Minggu (10/5/2020).
"Negara seperti tidak hadir membela rakyatnya yang diperlakukan tidak manusiawi," tulis Fadli Zon dikutip Suara.com.
Ia pun merasa pemerintah Indonesia gagal melindungi rakyatnya, khususnya dalam kasus ABK WNI di kapal China.
"Bagaimana mau dihargai oleh negara lain, negaranya sendiri gagal melindungi. Nasib jadi rakyat di era 4.0," imbuh politisi Partai Gerindra ini.
Pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI ini mengunggah ulang kicauan dari Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hidayat Nur Wahid yang membagikan tautan berita pengakuan lima ABK WNI tersebut.
Selain itu, dalam cuitan sebelumnya, Fadli Zon juga menanggapi soal pengakuan keluarga ABK yang jenazahnya dilarung ke laut.
Ia mendesak agar pemerintah Indonesia mengusut tuntas kasus pembuangan jasad WNI ABK kapal Longxing 629 China.
Baca Juga: ABK Indonesia di Kapal Asing: Kami Ditendang, Dimaki Ketika Kelelahan
"Jelas sekali terjadi 'perbudakan' di kapal tersebut. Harus diusut dan dituntut. Ternyata komunikasi dg keluargapun putus, bagaimana mau ada izin melarung jenazah," ujar Fadli pada Sabtu (9/5/2020).
Kekinian, 14 WNI anak buah kapal (ABK) yang bekerja di Kapal Long Xing 629 telah pulang ke tanah air. Mereka diperiksa satuan tugas tindak pindana perdagangan orang (Satgas TPPO) Bareskrim Polri di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC), Jakarta Timur pada Sabtu (9/5/2020).
"Sampai dengan malam ini, masih dilaksanakan pemeriksaan terhadap 14 kru kapal di RPTC Bambu Apus," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo saat dihubungi Antara di Jakarta, pada Sabtu malam.
Kasubdit III Dit Tipidum Bareskrim Polri Kombes Pol John Weynart Hutagalung menambahkan, ABK tersebut dimintai keterangan seputar proses pemberangkatan dan pengalaman mereka selama bekerja di kapal tersebut.
"Bagaimana proses mereka bekerja di luar negeri, melalui PT mana, prosedurnya seperti apa. Historis mereka bergabung dan selama ikut Kapal Long Xing 629," kata John.
ABK WNI di Kapal China Makan Umpan dan Buang Jenazah Teman
Berita Terkait
-
ABK Indonesia di Kapal Asing: Kami Ditendang, Dimaki Ketika Kelelahan
-
Sebanyak 14 ABK Long Xing 629 Jalani Pemeriksaan di RPTC Bambu Apus
-
Fadli Zon: Rakyat Bingung karena Pemerintah dan Tukang Perintah Maunya Beda
-
ABK WNI di Kapal China: Tidur Cuma 3 Jam, Makan Umpan dan Buang Mayat Teman
-
ABK WNI di Kapal China Dibuang ke Laut, GP Ansor: Tindakan Biadap!
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Indonesia Siap Kirim 20 Ribu Pasukan ke Gaza, Prabowo Minta TNI Bersiap
-
Dapat Undangan Khusus, Prabowo Bertolak ke Mesir Hari Ini Hadiri KTT Perdamaian Gaza
-
Jadwal Ganjil Genap: 26 Ruas Jalan di DKI Jakarta, 14 Titik, Sesi Pagi dan Sore Hari Ini
-
Prabowo Apresiasi Permainan Timnas meski Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
DPR Bikin Aplikasi Pantau Reses Anggota, Dasco: Semua Wajib Pakai
-
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-5 Dunia, Warga Diimbau Wajib Masker
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani