Suara.com - Seorang imam masjid di Tambora, Jakarta Barat berpotensi menularkan virus corona ke jemaah Musala Baitul Muslimin di kawasan RW 07 Jembatan Besi.
Si imam musala ini sebenarnya sudah dilarang shalat berjamaah, tapi tetap menolak. Dia tetap pimpin sholat dalam keadaan positif corona.
Camat Tambora Bambang Sutama menjelaskan pihaknya pun mengevakuasi puluhan jemaah Musala tersebut. Terdapat satu keluarga terdiri dari kakek, nenek, dan seorang cucu yang tinggal di RW 07 terkonfirmasi positif COVID-19 setelah menjalani tes usap (swab test) di Puskesmas Tambora.
"Pertama cucunya tes usap di Puskemas positif COVID-19, kemudian kakek dan neneknya ikut melakukan tes usap pada Jumat (8/5/2020). Hasilnya dua-duanya positif," ujar Bambang di Jakarta, Senin (11/5/2020).
Kakek keluarga yang positif COVID-19 merupakan Ketua RW yang sering menjadi imam di mushalla lingkungan tersebut.
Namun Ketua RW tersebut tetap melaksanakan aktivitasnya memimpin jemaah Shalat Tarawih. Meski sudah diminta menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet, dia tetap menolak dan menyatakan dirinya sehat.
"Sabtu (9/5) pagi, lurah bersama tiga pilar membujuk kakek, nenek, dan cucunya untuk ke Rumah Sakit Wisma Atlet tetapi tetap mendapat penolakan. Dia berdalih tidak kena COVID-19 melainkan gejala tipus,” ujar dia.
Kemudian pihaknya kembali membujuk satu keluarga tersebut bersama jajaran Gugus Tugas Penanganan COVID-19 tingkat kecamatan agar mereka dirawat di RSUD Tarakan pada Minggu (10/5) pagi.
Usaha tersebut akhirnya berhasil, keluarga tersebut beralasan bersedia dirawat di rumah sakit manapun, asal tidak di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet.
Baca Juga: Kasus Baru di Korea dan China, Gelombang Kedua Virus Corona Semakin Nyata?
Sedangkan bagi 28 jemaah mushalla yang dipimpin Ketua RW tersebut, Bambang mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat untuk melakukan penelusuran terhadap penyebaran virus.
Terhadap 28 jemaah yang telah berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dilakukan tes cepat dan tes usap oleh Puskesmas Tambora. Sementara ini, mereka diminta melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Kami minta masyarakat sadar akan kondisi ini. Mari sama-sama putus rantai penyebaran COVID-19,” ujar Bambang. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Siapa Ibnu Masud? Bos Travel Riau Diduga Kelabuhi Khalid Basalamah soal Kuota Haji
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo