Suara.com - Wakil Ketua Komisi III Adies Kadir mengungkapkan ihwal adanya dugaan permainan jual beli narapidana untuk bisa bebas melalui program asimilasi. Ia menyebut tindakan itu dilakukan oleh para oknum di lembaga pemasyarakatan.
Hal itu disampaikan Adies sata bertanya langsung kepada Dirjen PAS Kementerian Hukum dan HAM Reynhard Silitonga dalam rapat dengan Komisi III DPR.
"Kita dengar di media bahwa dijual Rp 5 juta sampai Rp 10 juta sudah bisa diberikan asimilasi," kata Adies, Senin (11/5/2020).
Ia kemudian menanyakan terkait sejauh mana rencana Menkum HAM Yasonna Laoly yang sebelumnya menyatakan akan membuat tim khusus guna menyelediki dugaan tersebut.
Menanggapi dugaan praktik jual beli narapidana asimilasi, Reynhard mengklaim tidak ditemukan informasi terkait dugaan praktik tersebut. Hal itu berdasarkan hasil investigasi dari tim yang sudah diterjunkan langsung ke lokasi.
"Oknum yang Rp5 juta, Rp10 juta itu di Lampung, perlu kami laporkan kepada Bapak Adies bahwa itu sudah turun tim ke Lampung. Ada dibentuk satu tim yang internal maupun dari Inspektorat, kemudian bersama-sama turun melakukan ke Lampung dan sudah ada hasilnya, tidak ditemukan informasi tersebut," ujar Reynhard.
Kendati begtiu, Reynhard menegaskan nantinya pihak Kemenkumhan bakal menindak tegas apabila memang ada oknum Lapas yang terbukti melakukam praktik kotor jual beli program asimilasi. Reynhar berujar, oknum tersebut bisa dijatuhi sanksi berat, mulai dari dipecat hingga dipidanakan.
"Kami rasa yang pertama itu sesuai dengan pak Menteri itu dipecat, yang kedua itu tidak bisa lagi, harus kita kasih contoh, dipidakanan," ujarnya.
Baca Juga: Foto Epik Bahar Smith dengan Muridnya di Lapas dan 4 Berita Heboh Lainnya
Berita Terkait
-
Pengacara Sebut Bahar Smith Menolak Bebas Asimilasi, Ini Kata Kalapas
-
Selundupkan Sabu di Charger HP, Pegawai Lapas Perempuan di Bali Ditangkap
-
Bantah Editan, Pengacara: 80 Persen Napi Lapas Cibinong Murid Bahar Smith
-
Lapas Sorong Rusuh Napi Minta Bebas, DPR Desak Ditjen PAS Diaudit
-
Agar Bebas saat Corona, Napi Lapas Sorong Bakar-bakaran hingga Jebol Tembok
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
KPK Ungkap Korupsi JTTS Direncanakan Bintang Perbowo Jauh Sebelum Jadi Bos Hutama Karya
-
Kepala SMAN 1 Cimarga Tampar Murid Gegara Merokok, Ratusan Siswa Mogok Belajar
-
Mempelai Pria Ini Gagal Patahkan Batako Pakai Kepala, Endingnya di Luar Dugaan