Suara.com - Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai meminta Presiden Jokowi tidak mengurung diri di Istana dalam penanganan corona atau Covid-19. Sebab, kata Natalius Pigai, penanganan Covid-19 saat ini sudah tidak rasional lagi.
Hal ini disampaikannya dalam cuitan yang diunggah ke akun Twitter pribadinya, @nataliuspigai2, pada Senin (11/5/2020). "Penanganan Covid-19 sudah memasuki babak tidak rasional & membahayakan," cuit Pigai.
Pernyataannya ini merujuk pada kabar yang menyebutkan bahwa pemerintah memperbolehkan kelompok usia di bawah 45 tahun untuk bebas beraktivitas.
Pembebasan beraktivitas ini disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo. Menurutnya, langkah itu diambil untuk mencegah terjadinya PHK hingga kehilangan pekerjaan.
Menanggapi kebijakan tersebut, Natalius Pigai berharap kepada Presiden agar tidak hanya menangani pandemi virus corona hanya dari dalam Istana saja.
"Ketua Task Force gagal, Jokowi jangan mengurung diri di Istana," ujar Pigai dalam unggahannya di Twitter.
Ia menambahkan, "Mesti terfokus dan tampil revitalisasi lembaga, personal, sistem, fasilitas dan anggaran sesuai gelombang Covid-19."
Cuitan aktivis kemanusiaan Natalius Pigai ini lantas mendapatkan banyak komentar warganet. Sebagian diantaranya setuju dengan pendapat Pigai.
"Pengen liat blusukannya pak Jokowi ke Petamburan dalam rangka peduli dengan rakyat," komentar @Rubby63275173.
Baca Juga: Wapres Serukan Penanaman Pola Pikir Wasathi di Negara Mayoritas Muslim
"Wah ini bahaya sekali..kalau orang usia dibawah 45 terpapar corona pakah dia tidak bisa menularkan ke orang lain? Bagaimana nasib orang yang serumah dengan dia?" tulis @Ariiq39638088.
"Mungkinkah ada sesuatu yang direncanakan di balik pelonggaran PSBB ini, tolong yang ahli dan para analis kasih pencerahan," komentar @YDjambek.
Untuk diketahui, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan pemerintah akan memberikan ruang kepada kelompok berusia di bawah 45 tahun untuk kembali bekerja meski di tengah pandemi Covid-19.
"Kelompok ini tentunya kita berikan ruang untuk bisa beraktivitas lebih banyak lagi. Sehingga potensi terkapar karena PHK akan bisa kita kurangi," ujar Doni dalam video conference, Senin (11/5/2020).
Doni mengatakan seluruh negara di dunia termasuk Indonesia tengah berupaya agar tidak terjadi PHK di tengah Covid-19.
"Saat ini seluruh bangsa-bangsa di dunia telah berupaya keras bagaimana menjaga keseimbangan tidak ada masayarakat yang terpapar virus, tetapi juga tidak ada yang terkapar karena PHK," ucap dia.
Berita Terkait
- 
            
              Bikin Gerger, 533 Pekerja Pabrik Terinfeksi Covid-19 dari Satu Orang
 - 
            
              Virus Corona Belum Usai, Dinkes Bantul Minta Warga Waspada DBD
 - 
            
              Saking Girangnya Sembuh dari Covid-19, Pasien Goyang TikTok
 - 
            
              Panas dan Kejang Usai Melahirkan, Wanita Berstatus PDP di Serang Meninggal
 - 
            
              Cegah PHK, Pemerintah Izinkan Warga di Bawah 45 Tahun Kembali Bekerja
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!
 - 
            
              Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
 - 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?
 - 
            
              Guru Dianiaya Wali Murid Cuma Gara-gara Sita HP, DPR Murka: Martabat Pendidikan Diserang!
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Perintahkan RDF Plant Rorotan Disetop Sementara