Suara.com - Beredar video yang menampilkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terlibat baku hantam dengan pedagang. Insiden tersebut dilaporkan terjadi di Pasar Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
Dari rekaman yang dibagikan oleh pemilik akun Twitter @edimaha233 terlihat petugas satpol PP melakukan penertiban di lokasi
Namun, penertiban tersebut berlangsung ricuh seusai para pedagang menunjukkan penolakan.
Sejumlah petugas yang memakai seragam coklat dan kaus oranye tampak menyeret paksa pedagang keluar dari pasar.
Sedangkan, para pedagang melakukan perlawanan hingga terjadi baku hantam di area parkir.
Insiden tersebut kian menuai perhatian warga selepas diiringi suara teriakan dari beberapa pedagang perempuan.
Tak pelak, kejadian itu menjadi perbincangan di kalangan warganet. Banyak dari mereka yang menyesalkan tindakan petugas dan membandingkannya dengan penertiban kerumunan saat penutupan gerai McDonald's Sarinah.
Salah satunya pemilik akun @FalN*** yang kemudian memention Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Pak @aniesbaswedan atau rekan-rekan di @DKIJakarta.Mengapa ada perbadaan perlakuan antara rakyat kecil dan orang-orang berduit. McD Sarinah tidak sampai seperti ini. Apakah Pak @SatpolPP_DKI sudah tidur atau sedang i'tikaf ya. Hukum tumpul ke atas tapi tajam di bawah," tulisnya.
Baca Juga: PSBB Malang Raya Dijaga Ratusan Tentara
Sementara warganet lainnya memberikan sindiran kepada petugas Satpol PP yang dinilai kontra dengan rakyat kecil.
"He satpol PP kau jangan tebang pilih, mall besar kau biarkan karena mereka kasih kau upeti, cam kan itu..kau makan dari duit rakyat," kata @jaya***..
Adapun @eko_n9u***** mengatakan, "Orang kecil selalu tertindas..Dilindas".
Kasatpol PP Jaksel Buka Suara Kericuhan Penertiban Pasar Pondok Labu
Kepala Satpol PP Jakarta Selatan, Ujang Hermawan membantah adanya kericuhan saat penertiban pedagang kaki lima di Pasar Pondok Labu, Minggu (10/5).
Ujang mengatakan, penertiban tersebut dilakukan dalam rangka penegakan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sekaligus ketertiban umum. Ia membantah tudingan yang menyebut satpol PP telah bertinda arogan.
Berita Terkait
-
Ditegur Tak Pakai Masker, DPRD Pasaman Memaki-maki Petugas di Perbatasan
-
Penutupan McDonald's Sarinah Buat Kerumunan, Pemprov DKI Hanya Beri Teguran
-
Klaim Tak Ada Kericuhan Saat Penertiban Pasar, Ini Kata Kasatpol PP Jaksel
-
Diminta Pakai Masker, Pemotor Ini Malah Marah ke Petugas, Videonya Viral
-
Dipergok Warga Kunjungi Rumah Janda Larut Malam, Duda Ini Ngumpet di Loteng
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta