Suara.com - Potret tempat tinggal sebuah keluarga kurang mampu di Malaysia belakangan ini mencuri perhatian publik.
Pasalnya, meski mereka tinggal di tenda kumuh namun ternyata memberikan teladan bagi banyak orang.
Maznah bin Ismail adalah salah satu anggota keluarga tersebut. Ia merupakan seorang mahasiswa Universitas Teknologi Malaysia (UTM).
Akibat pandemi virus corona covid-19, Maznah harus belajar di rumah. Sejak saat itulah, potret tempat tinggalnya menyita perhatian banyak orang.
Selama ini, Maznah tinggal serba kekurangan bersama kakak kandungnya, Radzuan yang sehari-hari bekerja sebagai buruh di perkebunan sawit.
Dari pekerjaan tersebut, Radzuan mendapatkan upah sekitar Rp 4 juta per bulan. Padahal, ia harus menghidupi, istri, adik dan enam orang anak.
Tak ayal, Radzuan kesulitan mencukupi kebutuhan keluarganya dengan upah tersebut. Bahkan untuk memberikan tempat tinggal layak, Radzuan juga tak mampu.
Walhasil mereka selama ini tinggal di sebuah bangunan semi permanen beratapkan seng dan terpal di sebuah lahan kosong.
Dinding-dinding rumah itu jauh dari kesan kokoh karena hanya dilapisi kain lusuh, sedangkan pilarnya mengandalkan bambu yang saling dikaitkan.
Baca Juga: Bayern Siap Permanenkan Ivan Perisic, Tapi Inter Milan Harus Banting Harga
Kesan memprihatinkan juga terlihat di bagian depan rumah. Tampak barang-barang seperti ember dan karung berserakan.
Meski tampak kumuh dari luar, namun ternyata bagian dalam rumah keluarga Radzuan begitu rapi dan bersih.
Hal itu ditunjukkan lewat unggahan yang dibagikan oleh pemilik Twitter @mulia_aziz.
Di dalam rumah itu, keluarga Radzuan menjadikan karpet sebagai alas. Sementara, sebagai kamar mereka memanfaatkan tenda kecil.
Mereka juga menata barang-barang perabotan rumah dengan rapi meski di tempat yang seadanya.
Kontan saja, potret tersebut menuai decak kagum dari publik. Terbukti meski hidup serba kekurangan, keluarga Radzuan tetap menjaga kebersihan.
Berita Terkait
-
Dirawat di RS, Pasien Ini Dipaksa Bayar Masker Bedah Seharga Rp 700 Ribu
-
Korban PHK Positif Corona, Meninggal saat Mudik Jalan Kaki 372 Km
-
Longgarkan Karantina, Malaysia Khawatir Ancaman Gelombang Kedua Covid-19
-
Pegawai Restoran Diduga Buang Bayi yang Baru Dilahirkan dari Lantai 3
-
Kini Kursi-kursi Bioskop di Malaysia Juga Jamuran Imbas Lockdown
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum