Suara.com - Menjadi peliput konflik bersenjata di tengah peperangan tidak mudah. Ini yang dirasakan Meena Baktash, editor senior di BBC Afghan Service.
Salah satu cerita tentang serangan bersenjata terhadap rumah bersalin di Kabul pekan ini yang menyebabkan kematian bayi, ibu dan perawat.
"Bagi saya, sebagai orang Afghanistan yang telah meliput perang dan tragedi, kejadian ini mengejutkan," kata Meena Baktash.
"Kita tidak pernah mati rasa."
Meena Baktash telah meliput perang di Afghanistan selama puluhan tahun. Meskipun puluhan ribu orang terbunuh dalam konflik, kejadian pekan ini merupakan peristiwa yang sangat menyedihkan. Kebanyakan yang terbunuh adalah warga sipil.
Sebanyak 24 orang terbunuh, termasuk bayi-bayi yang baru lahir, para ibu dan juga perawat. Kejadian ini dalam serangan bersenjata di rumah sakit bersalin Dasht-e-Barchi di ibu kota Afghanistan, Kabul.
Meena Baktash dan timnya di BBC baik yang berkantor di London maupun Kabul memusatkan liputan mereka pada serangan itu. Rekaman gambar yang muncul amat menyedihkan.
"Ada foto seorang tentara yang mengingatkan saya pada gambar seorang bocah yang diselamatkan ke darat, seorang pengungsi, [Alan Kurdi]," katanya.
"Rekaman yang saya lihat, seorang tentara membopong bayi dan membawanya ke ambulans...
Baca Juga: Kisah Perempuan Berhijab Menyusui Bayi-bayi Korban Perang
"Tidak mudah untuk membicarakan hal itu."
Serangan di Kabul dilancarkan pada Selasa pagi dan warga setempat mengaku mendengar dua ledakan dan disusul bunyi tembakan.
Seorang dokter yang berhasil melarikan diri selama serangan itu mengatakan kepada BBC bahwa ada sekitar 140 orang yang berada di rumah sakit saat orang-orang bersenjata menyerang.
Pasukan khusus Afghanistan menyelamatkan 100 orang perempuan dan anak-anak, kata para pejabat kepada BBC.
Bertumpahan darah
Tiga orang penyerang, yang dilaporkan mengenakan seragam polisi, semuanya dibunuh oleh petugas keamanan setelah terjadi baku tembak selama berjam-jam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Gubernur Pramono Putihkan 1.238 Ijazah, Habiskan Anggaran Rp4,13 Miliar
-
"Hot News Will Begin Darling", Status IG Terakhir Rizky Kabah Sebelum Ditangkap Polisi
-
Ketua Dewan Pembina PSI Berinisial J Mengarah ke Jokowi, Keengganan Mempublikasi Bisa Jadi Bumerang?
-
Menkum Sahkan Kepengurusan Mardiono, Mahkamah Partai Menggugat: Satu Syarat Formil Dilanggar
-
Menkum Supratman 'Tantang' Balik PPP Kubu Agus Suparmanto: Silakan Gugat SK Mardiono ke PTUN!
-
Polisi Larang Warga Berkerumun di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Kasih Kami Kesempatan!
-
Komitmen TJSL, BNI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan di Desa Ponggok Jawa Tengah
-
MDIS Buka Suara soal Ijazah Gibran, PSI: Hentikan Polemik Jika Niatnya Cari Kebenaran!
-
Rizky Kabah Tak Berkutik di Kamar Kos, Detik-detik Penangkapan TikTokers Penghina Suku Dayak!
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang