Suara.com - Duta Besar (Dubes) China untuk Israel, Du Wei ditemukan tewas di rumahnya yang terletak di pinggir kota Tel Aviv, Minggu (17/05). Menurut laporan Pemerintah China, Du Wei meninggal karena alasan kesehatan.
"Vonis awal adalah Duta Besar Du Wei meninggal secara tak terduga karena alasan kesehatan. Detailnya menunggu konfirmasi lebih lanjut." jelas Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.
Menurut laporan media Israel Haaretz, tim khusus akan diterjunkan untuk melaksanakan "penyelidikan independen" dan juga akan mengatur penerbangan jenazah Wei kembali ke Tiongkok untuk dimakamkan.
Laporan tersebut juga menyatakan, perwakilan keluarga juga akan bergabung bersama tim tersebut.
Tim dari China itu tidak akan diminta untuk melaksanakan karantina 14 hari yang biasanya dilakukan saat datang ke Israel, mengingat sedang pandemi virus corona.
Menurut situs berita Ynet, para ajudan mencoba membangunkan Du dan mendapati sang duta besar sudah tidak bernapas. Diagnosa awal adalah ia menderita serangan jantung pada malam hari.
Berita Channel 12 melaporkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Du Wei meninggal di usia 58 tahun dan meninggalkan seorang istri dan seorang anak.
Sebelum meninggal dunia, Du Wei sempat menanggapi dan membantah kritik yang dilontarkan Sekretaris Negara Amerika Serikat, Mike Pompeo perihal informasi virus corona.
Pompeo saat kunjungannya ke Israel pada Rabu (13/05), menyebut China telah menyembunyikan informasi mengenai pandemi virus Corona.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Lampaui China, India Perpanjang Lockdown Hingga 31 Mei
"Ada suara berbeda tentang pertarungan China (menghadapi Corona). Pada awalnya, beberapa suara merendahkan," kata Du Wei kala itu sebagaimana dikutip dari Haaretz.
"Dan kemudian ketika penyakit itu menyebar di seluruh dunia, suara-suara itu menjadi 'China harus meminta maaf' Ini adalah pengkambinghitaman."
"Dalam sejarah, hal itu telah terjadi berkali-kali ketika penyebab penyakit secara keliru disalahkan pada sekelompok orang tertentu, yang tercela dan harus dikutuk. Penyakit ini adalah musuh seluruh umat manusia, dan dunia harus melawannya. Bersama," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
KSAD Bongkar Ada Upaya Sabotase, Lepas Baut Jembatan Bailey di Wilayah Bencana
-
Lebih Rendah dari Bekasi dan Karawang, Buruh Desak Pramono Anung Revisi UMP Jakarta
-
Panglima TNI Respons Pengibaran Bendera GAM: Jangan Ganggu Pemulihan Bencana
-
Said Iqbal Protes Polisi Blokade Aksi Buruh ke Istana, Singgung Cara Militeristik
-
Setuju Bantuan Asing Masuk, Hasto: Kemanusiaan Bersifat Universal
-
Rakernas PDIP Januari 2026, Hasto: Lingkungan dan Moratorium Hutan Akan Dibahas
-
Kasus Izin Tambang Nikel Konawe Utara Dihentikan, Ini Penjelasan KPK
-
John Kenedy Apresiasi Normalisasi Sungai di Wilayah Bencana, Pemulihan Bisa Lebih Cepat
-
Presiden Buruh: Tidak Masuk Akal Jika Biaya Hidup di Jakarta Lebih Rendah dari Kabupaten Bekasi
-
Kronologi dan 6 Fakta Tenggelamnya Kapal KM Putri Sakinah di Labuan Bajo yang Menjadi Sorotan Dunia