Suara.com - Sekitar 500 pengungsi Rohingya diperkirakan sedang terombang-ambing di lautan setelah kapal yang membawa mereka terlihat masuk ke perairan Indonesia. Pemerintah pun diminta menerima mereka untuk berlabuh, meski ada ketakutan di tengah wabah Covid-19.
Saad Hamadi dari Amnesty Internasional mengatakan, di saat pandemi Covid-19 melanda, ada ratusan pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di lautan.
Dia mencatat dalam beberapa minggu terakhir, ada 700 pengungsi sudah diperbolehkan berlabuh di Bangladesh, dan 200 di Malaysia. Di samping itu, ada yang mendekati perairan Indonesia.
“Ada setidaknya dua perahu lagi yang mendekati perairan Indonesia, dan mungkin lebih banyak kapal lagi yang sedang membawa Rohingya,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/5) siang.
Amnesty mencatat, sekitar satu juta warga Rohingya kabur dari persekusi di Myanmar dan kini hidup di pengungsian padat penghuni di Bangladesh. Banyak di antara mereka yang itu mencoba menyeberang ke Thailand, Malaysia, atau Indonesia, demi kehidupan lebih baik. Tak jarang, mereka menggunakan jasa penyelundup.
Pada 2015, ratusan pengungsi Rohingya diselamatkan oleh nelayan di Aceh dan berlabuh di Indonesia, setelah terombang-ambing dan ditolak masuk beberapa negara.
Sayangnya, ujar Saad, situasi Covid-19 membuat banyak negara menutup perbatasan mereka dari pengungsi Rohingya.
“Banyak negara yang memperketat perbatasan di lautan. Ini adalah tragedi kemanusiaan dan sudah saatnya negara-negara ini bekerja sama dan berbagi tanggung jawab,” tambahnya.
Indonesia Punya Peran Strategis
Baca Juga: Dua Etnis Rohingya Positif Corona, Ribuan Orang Terancam
Saad pun menyerukan kepada negara-negara di kawasan untuk mengikuti kesepakatan 'Bali Process’ yang dibentuk pada 2016. Deklarasi itu mendorong negara-negara menyediakan perlindungan dan keselamatan bagi migran, korban perdagangan orang, dan pencari suaka terutama perempuan dan anak. Dia mengatakan Indonesia dan Australia punya peran penting.
“Indonesia dan Australia yang jadi pemimpin Bali Process perlu bekerja sama dan secepatnya menggelar diskusi untuk memastikan pengungsi Rohingya, di mana pun mereka berada, diberikan akses berlabuh dan diberikan keamanan,” tambahnya yang bekerja di Amnesty kantor regional Asia Selatan ini.
Sementara itu, Peneliti Amnesty International-Indonesia Dominique Virgil mengatakan, Indonesia memberikan contoh baik bagi negara-negara lain pada 2015.
Saat itu, Indonesia menggandeng Malaysia untuk membuat pernyataan bersama. Indonesia pun mengeluarkan Perpres No. 125 Tahun 2015 tentang pengungsi luar negeri dan memulai pencarian dan penyelamatan (SAR).
Dominique berharap, Indonesia bisa kembali menunjukkan kepemimpinannya. “Melihat bahwa Indonesia telah menunjukkan begitu banyak kepemimpinan dalam pencarian dan penyelamatan pengungsi ini, Indonesia diharapkan menunjukkan kepemimpinannya kembali saat ini,” ujarnya.
Namun dia mengingatkan, negara-negara di kawasan jangan berhenti di SAR saja.
Berita Terkait
-
Dua Etnis Rohingya Positif Corona, Ribuan Orang Terancam
-
Covid-19 Ditemukan di Kamp Pengungsian Rohingya Terbesar, 2 Orang Positif
-
Amnesty Serukan Komitmen Negara di Asia Pasifik Lindungi Pengungsi Rohingya
-
Amnesty International Desak 16 Negara Asia Selamatkan Pengungsi Rohingya
-
Bangladesh Selamatkan Pengungsi Rohingya yang Terombang-ambing di Laut
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Ayah Prada Lucky Dilaporkan ke Denpom, Diduga Langgar Disiplin Militer Gegara Hal Ini
-
Prabowo Tegas Bantah Dikendalikan Jokowi: Aku Hopeng Sama Beliau, Bukan Takut!
-
Pamer KTA Palsu Dalih Tangkap Orang di Kalijodo, Polisi Abal-abal Gondol HP hingga Motor Abang Ojol
-
KPK Sita Aset Satori: Dari Ambulans hingga Kursi Roda Diduga Dibeli Pakai Uang Haram
-
Formappi: Putusan MKD DPR RI Mengecewakan, Abaikan Pelanggaran Etik Cuma Fokus pada Hoaks
-
Modal Airsoft Gun, Dandi Ngaku Reserse Narkoba Polda Metro, Sikat Motor-HP Ojol di Penjaringan
-
Ratusan Insan Sinar Mas Tuntaskan Pendidikan Komponen Cadangan
-
Dikirim ke Bali, ASN Terlibat Modus Baru Peredaran Ganja Lewat Kerangka Vespa
-
Pencarian Berakhir Pilu: Jasad Mahasiswa KKN UIN Semarang Ditemukan 10 Km dari Lokasi Hanyut
-
Detik-detik Kakak Adik di Kendal Ditemukan Lemas, 2 Minggu Jaga Jasad Ibu Cuma Minum Air Putih