Suara.com - Seorang lelaki bernama Paryadi ditangkap oleh aparat kepolisian Sragen usai merampok kerabatnya sendiri pada Jumat (16/5/2020). Warga mencurigai gelagat Paryadi karena ia sempat panik dan salah saat melafalkan azan subuh.
Menyadur Solopos.com --jaringan Suara.com, aksi Paryadi dilakukan pada Jumat dini hari dengan merampas uang senilai Rp.2,5 juta dan sebuah ponsel dari Puji Hastuti (30) dan Ngatimin (38).
Kedua orang tersebut adalah sepasang suami istri yang masih merupakan kerabat Paryadi.
Paryadi merampas harta milik pasangan suami istri tersebut saat mereka hendak belanja sayuran di Pasar Gabungan Tanon Sragen pada pukul 02.00 WIB.
Paryadi yang telah menghadang suami istri tersebut menunjukkan parangnya agar mereka menyerahkan tas berisi uang dan ponsel itu. Usai mendapatkan hasil rampasannya, Paryadi melarikan diri ke area persawahan.
Ia pulang ke rumah dengan napas tersengal-sengal. Sekelompok pemuda yang sedang piket ronda pun melihat gelagat Paryadi dengan curiga.
Sesampainya di rumah, ponsel hasil rampasannya terus berdering. Bunyi ponsel itu membuat Paryadi pusing.
Ia yang tak tahu cara mematikan ponsel itu lantas memukulnya dengan sabit hingga pecah. Paryadi juga membakar tas milik korban untuk menghilangkan jejak.
Pada saat waktu subuh tiba, Paryadi yang juga merupakan muadzin desa lantas pergi ke masjid untuk mengumandangkan azan.
Baca Juga: Ratusan Orang Rapid Test di Pasar Kemlagi, 6 Orang Positif Corona
Lantaran masih gugup dan panik usai merampok kerabatnya sendiri, Paryadi sampai salah melafalkan azan.
Warga yang mendengar kesalahan lafal azan yang dikumandangkan itu pun heran dengan Paryadi. Melihat gelagat Paryadi, warga sempat akan menghakimi lelaki itu, namun polisi datang untuk mengamankannya.
"Menurut penuturan warga begitu, ada yang salah dengan bacaan azannya. Mungkin karena merasa bersalah, gugup, atau apa, bacaan azannya jadi ngawur," kata Kapolsek Plupuh Sragen AKP Sunarso ketika menggelar perkara di Mapolres Sragen, Selasa (19/5/2020).
Paryadi mengaku terpaksa membegal kerabatnya lantaran masalah ekonomi yang ia hadapi. Virus corona membuat usaha dagang buahnya terhenti, sementara ia masih memiliki tagihan angsuran motor yang sudah terlambat dibayar selama tiga bulan.
"Saya diancam akan dilaporkan polisi kalau tidak segera membayar cicilan motor itu," kata Paryadi.
Berita Terkait
-
Bukan Teh Manis, Ini Minuman yang Direkomendasikan Untuk Buka Puasa
-
Napi Asimilasi Berulah Kembali Merampok, Satu Pelaku Tewas Ditembak
-
Azan Pertama Kali Berkumandang di Tengah Lockdown Inggris
-
Tak Terekam CCTV, Jejak Perampok Pecah Kaca Mobil dr Tirta Belum Terlihat
-
Pertama Kali saat Ramadan, Azan Berkumandang di Minnesota, AS
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan