Suara.com - Seorang pengguna Facebook menganggap bahwa aksi yang dilakukan para tenaga medis dengan menaikkan tagar #IndonesiaTerserah adalah sebuah aksi berlebihan. Ia bahkan menyarankan agar para tenaga medis mengundurkan diri saja jika merasa takut.
Pengguna Facebook itu juga percaya virus corona covid-19 ini adalah teori konspirasi para kapitalis global semata.
"Tak perlu takut, tim medis kalau pasrah resign aja loe, kerja sana jangan bacot sok-sok buat kata 'Indonesia Terserah'. Lagipula kenapa sok panik sok takut, Covid-19 inipun hanya Teori Konspirasi para kapitalis elite global," tulis pengguna Facebook itu.
Ia juga menantang dirinya sendiri akan berjabat tangan dengan pasien positif corona di daerah tempat tinggalnya.
"Kalau benar di Jember ada pasien dan bertambah antarkan saya ke rumah pasien tsb. Saya akan berjabat tangan dengan pasien tersebut. Demi Allah saya tidak takut, saya yakin ini teori konspirasi," tambah keterangan pengguna Facebook itu.
Dia juga menganggap bahwa pemerintah membuat ekonomi lumpuh lalu melakukan pengajuan RAPBD, APBN, DAK untuk belanja bantuan covid-19 semaunya.
"Masyarakat di desa saya tidak merasakan manfaat dan tujuannya tersebut. Hidup di desa normal seperti biasanya," tulisnya lagi.
"Tenaga medis alay sok-solan unggah gambar putus asa dan menakut-nakuti masyarakat publik," tambah pengguna Facebook itu.
Unggahan ini pun tersebar di plaform Facebook dan media sosial lainnya. Alhasil, pengguna itu mendapat kecaman dari publik. Ia dianggap menyepelekan perjuangan para tenaga medis.
Baca Juga: Satu Korban Banjir Serang Ditemukan Warga Tersangkut di Pohon
Diketahui para tenaga medis menggemakan tagar #IndonesiaTerserah untuk mengekspresikan kekecewaannya terhadap masyarakat yang abai terhadap Pola Hidup Besih dan Sehat serta mengabaikan aturan PSBB guna menekan penyebaran corona.
Namun, seorang pengguna Facebook ini dianggap justru melecehkan ekspresi kekecewaan para tenaga medis Indonesia yang frustrasi.
Banyak warganet yang akhirnya menerima tantangan pengguna Facebook yang ingin bersalaman dengan pasien covid-19 itu.
"Monggo saya tunggu di rumah sakit untuk mewujudkan impian sampean berpelukan dengan pasien covid-18 atau minta alamat lengkapnya biar dijemput," tulis seorang warganet yang geram dengan status tersebut.
Beberapa saat kemudian, pengguna Facebook itu lantas mengajukan permohonan maaf atas statusnya.
"Tidak ada maksud membenci, hanya saya kecewa kepada salah satu oknum pembuat meme #IndonesiaTerserah. Kenapa harus menyerah justru saya ikuti aturan pemerintah, kalau beneran menyerah izinkan rasa tau saya apa benar Covid-19 mematikan? Biarkan saya berjabat tangan maksud saya jika pasrah saya masrah. Sekali lagi buat seluruh tim medis Indonesia saya mohon maaf jika ada yang kurang baik. #PPNI sekali lgi saya mohon maaf," bunyi keterangan permohonan maaf itu.
Berita Terkait
-
Pemerintah Jangan Plin-Plan, DPR: Ormas Saja Ikut Aturan
-
Soal Konspirasi Corona, Mahfud: Terus Terang Saya Masih Tanda Tanya Besar
-
Penanganan COVID-19, Ilmuwan Indonesia Merasa Tak Dilibatkan Pemerintah
-
Indonesia Terserah, Anita Wahid: Masyarakat Lelah Pemerintah Tidak Jelas
-
Ramai Tagar Indonesia Terserah, PSBB Apa Gunanya?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu