Suara.com - Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan memberikan sindiran menohok terhadap pemerintah Indonesia yang tidak transparan mengenai data Covid-19. Kini, laporan mengenai angka kematian akibat virus corona hanyalah dianggap deretan angka tanpa makna.
Saat ini pemerintah hanya memberikan laporan harian mengenai jumlah kasus infeksi, angka kesembuhan hingga angka kematian tanpa diketahui dengan jelas tracing per kasus. Padahal data tersebut sangat dibutuhkan masyarakat agar bisa mengidentifikasi diri.
Sejak kasus pertama virus corona di Indonesia pada awal Maret, masyarakat terus menerus dicekoki deretan angka tanpa diberi penjelasan. Hingga akhirnya mereka mulai jenuh dengan deretan angka itu yang kini seolah tak lagi mengandung arti.
"Nyawa sudah dianggap menjadi angka-angka. Angka yang mati pula," kata Dahlan Iskan seperti dikutip dalam blog pribadinya, Rabu (20/5/2020).
Dalam situasi yang penuh ketidakpastian, masyarakat harus belajar dari data-data Covid-19, sesuatu yang tidak diberikan secara transparan oleh pemerintah. Semua itu perlu dipelajari untuk menghadapi kehidupan the new normal atau normal-baru.
Dahlan Iskan memberikan contoh penyampaian data Covid-19 di Amerika Serikat, terutama New York. Di sana masyarakat mendapatkan data bahwa Covid-19 lebih banyak menginfeksi masyarakat kulit hitam, angka kematian tertinggi didominasi kelompok usia 60 tahun ke atas hingga mereka yang terinfeksi kebanyakan memiliki penyakit pendahulu, seperti darah tinggi dan jantung.
Data penjelas itulah yang tidak didapatkan oleh masyarakat Indonesia. Akibatnya masyarakat tidak bisa belajar banyak hal, hanya menambah kekhawatiran.
"Sudah waktunya lembaga yang menangani Covid-19 secara teratur mempublikasikan informasi primer itu. Toh tidak akan bertentangan dengan rahasia apa pun," tuturnya.
Dahlan Iskan juga menyindir cara pemerintah yang mengeluarkan imbauan hingga ancaman sudah bukan lagi komunikasi yang baik. Indonesia memerlukan sistem komunikasi baru.
Baca Juga: JK Sebut Warga Terdampak Corona Lebih Baik Diberi BLT, Begini Kata Ekonom
Ia mengingatkan agar seluruh masyarakat Indonesia bersiap diri menghadapi kehidupan normal baru, situasi ini juga dialami seluruh dunia yang sudah tak kuat berlama-lama hidup dalam kekangan.
"Menghadapi kehidupan normal baru nanti, setiap kelompok bisa mengidentifikasikan diri lebih baik. Belajar dari data. Yang kemungkinan sedang disiapkan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Viral Minimarket Drive Thru di Surabaya, Publik: Terobosan The New Normal
-
Tentang Carrimycin yang Disebut Obat Covid-19, Ternyata Sudah Dipasarkan
-
Dahlan Iskan Ajak Masyarakat Move On dari Isu Covid-19
-
Momen Dahlan Iskan Menangis Ingat Perjuangan Dokter, Seperti di Wuhan
-
Ahok Diwacanakan Dampingi Anies di Pilpres 2024 dan 4 Berita Heboh Lainnya
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!