Suara.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo menyebut menjelang dan akhir Lebaran merupakan saat-saat kritis penularan virus Corona Covid-19.
Hal itu disampaikan Doni Monardo dalam video conference pada, Rabu (20/5/2020).
"Ini adalah waktu yang krusial buat kita, menjelang Lebaran dan akhir Lebaran. Sekali lagi, ini adalah saat-saat kritis," ujar Doni.
Doni menuturkan jika ingin memutus mata rantai penularan Covid-19 dan ingin segera menuju kehidupan New Normal, maka dua minggu terakhir adalah waktu terbaik untuk mempercepat pemutusan rantai penularan.
"Kalau kita ingin segera ke kehidupan New Normal, maka 2 minggu terakhir adalah waktu terbaik," ucap dia.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait potensi ancaman yang berdampak meningkatkan kasus Covid-19 di Indonesia yakni saat arus balik Lebaran.
Kata dia, warga yang sudah terlanjur melakukan arus mudik dapat menjadi ancaman peningkatan kasus positif Corona. Terutama di DKI Jakarta.
"Kami lapor ke Presiden, potensi ancaman berikutnya setelah Lebaran adalah kembalinya sebagian warga Jakarta dari kampung halaman sebelum diputuskan dilarang mudik, yang sudah terlanjur kembali ke kampung halaman," ungkapnya.
Lebih jauh, Kepala BNPB itu menuturkan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengantisipasi arus balik Lebaran.
Baca Juga: Menteri Luhut Bantah Pemerintah Tak Konsisten Tangani Covid-19
Gugus Tugas, lanjut Doni, juga bekerja sama dengan kementerian atau lembaga terkait bersama TNI dan Polri untuk mencegah warga kembali ke Jakarta.
"Demikian juga dengan sejumlah Kementerian Lembaga dan unsur TNI dan Polri agar bisa jaring sehingga Jakarta dalam kondisi aman. Karena kita khawatir apabila ada daerah-daerah yang sekarang menjadi kawasan episentrum, lantas mereka menuju Jakarta dan mereka juga bawa sebagai carrier, pembawa virus, tentu ini sangat disayangkan. Seluruh tenaga yang sudah dikeluarkan akan sia-sia," tutur Doni.
Doni juga meminta Kapolri Jenderal Idham Aziz untuk mengambil langkah tegas kepada semua pihak yang melanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau melanggar protokol kesehatan Covid-19.
"Saya juga harap Gugus Tugas provinsi, kota dan kabupaten bisa bekerja sama dengan unsur Polri dibantu TNI dan Satpol PP, betul-betul melaksanakan kewajiban untuk mencegah penularan. Kalau dua minggu terakhir kita sukses, maka selanjutnya kita mungkin akan bisa memasuki suasana yang baru," pungkas Doni Monardo.
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Pemprov DKI Tambah Penerima Bansos Tahap Dua Jadi 1,147 Juta KK
 - 
            
              Kemenparekraf Latih Puluhan Pegawai Spa Guna Hadapi The New Normal
 - 
            
              Kepada Rektor Perguruan Tinggi, Luhut Jelaskan Maksud Berdamai Dengan Covid
 - 
            
              Menteri Luhut Bantah Pemerintah Tak Konsisten Tangani Covid-19
 - 
            
              Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19: 81 Persen Publik Ingin PSBB Berakhir
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Jerit Pilu dari Pedalaman: Remaja Badui Dibegal Celurit di Jakarta, Tokoh Adat Murka
 - 
            
              Kasus Korupsi Gula: Charles Sitorus Langsung Dijebloskan ke Lapas, Ini Vonis Lengkapnya!
 - 
            
              Anggap Ignasius Jonan Tokoh Bangsa, Prabowo Buka-bukaan soal Pemanggilan ke Istana
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Anung Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
 - 
            
              Jakarta Siaga! Modifikasi Cuaca Rp200 Juta per Hari Dikerahkan Hadapi Hujan Ekstrem
 - 
            
              Gubernur Riau Kena OTT KPK, PKB Pasang Badan? Sikap Partai Jadi Sorotan!
 - 
            
              Prabowo Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Apa Kata Warga?
 - 
            
              Ngaku Anak 'Anker', Begini Curhatan Prabowo di Stasiun Tanah Abang
 - 
            
              Prabowo: Whoosh Jangan Dihitung Untung-Rugi, yang Penting Bermanfaat untuk Rakyat
 - 
            
              Inflasi Jakarta Lebih Tinggi dari Nasional? Gubernur DKI Klaim Ekonomi Tetap Terkendali