Suara.com - Sembari tertawa miris dan getir, Agus mengungkapkan anaknya tak punya baru baru untuk pertama kalinya saat lebaran. Dia korban PHK saat pandemi virus corona.
Agus Budiarto (40) adalah mantan buruh pabrik onderdil sepeda motor di kawasan Tangerang, Banten.
"Untuk pertama kalinya, anak saya tidak beli baju lebaran dan untuk pertama kalinya pula saya memiliki status baru, jadi pengangguran," kata Agus sambil tertawa getir, di Tangerang, Minggu (24/5/2020).
Awal Mei, Agus dan puluhan buruh lainnya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Alasannya perusahaan tempatnya bekerja itu mengalami kerugian besar akibat terdampak pandemi COVID-19.
Padahal, ia sudah mengabdi di pabrikan asal Jepang tersebut sejak 13 tahun yang lalu. Ia pun sudah diangkat menjadi karyawan tetap. Agus tak pernah mengira, dirinya akan terkena PHK pada saat situasi sulit seperti saat ini.
Sejak itu pula, ia lebih banyak di rumah. Usaha sampingannya, yakni berjualan sepatu di pasar kaget pun terpaksa terhenti sementara. Karena pasar kaget ditiadakan selama diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Tangerang. PSBB itu dengan alasan untuk mencegah atau menekan penyebaran viru corona jenis baru atau COVID-19.
"Ya berat sih, apalagi sekarang istri baru melahirkan anak kedua. Cuma mau bagaimana lagi, mungkin ini sudah takdir," katanya lirih.
Dengan sisa tabungan yang dimilikinya, ia berusaha mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Ia berharap pandemi COVID-19 segera berakhir, sehingga ia bisa kembali mencari nafkah. Entah itu kembali menjadi buruh pabrik, ataupun berjualan di pasar kaget.
"Saya berharap kondisi kembali normal seperti sebelum adanya pandemi," ucap Agus.
Baca Juga: Meski Kinerja Tergerus, PT KAI Pastikan Tidak PHK Pegawainya
Lain Agus, lain lagi Nica (35). Perempuan yang berprofesi sebagai karyawan swasta tersebut, merasakan beratnya melalui bulan Ramadhan pada tahun ini.
"Suaminya sejak satu bulan terakhir tidak lagi bekerja. Sementara perusahaan tempat saya bekerja sudah mulai goyang. Sudah banyak karyawan yang diberhentikan," kata Nica.
Nica mengaku was-was, jika ia diberhentikan. Jika itu terjadi maka tidak ada lagi yang memiliki penghasilan tetap di rumahnya. Padahal kebutuhan hidup semakin bertambah dari hari- ke hari.
"Apalagi bulan puasa dan Lebaran, kebutuhan semakin bertambah," ucapnya.
Ia juga terpaksa mengubah banyak hal yang sudah dirancang sejak jauh-jauh hari. Contohnya, rencana ingin memasukkan anaknya yang akan sekolah SD pada tahun ini, di sekolah swasta terpadu. Namun rencana itu terpaksa buyar. Ia harus memendam keinginannya dan harus merelakan anaknya bersekolah di sekolah negeri.
"Mungkin untuk sementara di sekolah negeri dulu. Kalau keuangan sudah stabil, mungkin baru bisa mindahin anak ke sekolah swasta yang bagus. Sekarang yang penting anak sekolah dulu," kata Nica.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
-
Polisi Kondisi Mabuk Perkosa Gadis 16 Tahun, Begini Nasib Bripka RN Gegara Ulah Cabulnya!
-
Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh
-
Dana Reses DPR Jadi Rp 702 Juta, Dasco Akui Ada Salah Transfer Rp 54 Juta yang Ditarik Kembali
-
Ponpes Al Khoziny Luluh Lantak, Gus Yahya Sebut Puncak Gunung Es Masalah Infrastruktur, Mengapa?
-
50 Mayat Teridentifikasi, 5 Potongan Tubuh Korban Ponpes Al Khoziny jadi 'PR' Besar DVI Polri
-
Pensiun Dini PLTU Ancam Nasib Pekerja, Koaksi Desak Pemerintah Siapkan Jaring Pengaman
-
Usut Aliran Dana Pemerasan K3, KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker Haiyani Rumondang
-
Ketakutan! Ledakan Dahsyat di SPBU Kemanggisan Jakbar Bikin Warga Kocar-kacir