Suara.com - Ada yang berbeda pada halaman utama sebuah surat kabar The New York Times edisi 24 Mei 2020. Pasalnya halaman utama dipenuhi dengan daftar orang yang meninggal akibat Covid-19.
Menyadur The Guardian, keputusan tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan secara betapa luas dan beragamnya tragedi Covid-29. Halaman depan berisi daftar nama dan informasi pribadi yang diambil dari obituari di seluruh AS.
Judul utamanya adalah "Kematian AS mendekati 100.000, kerugian yang tak terhitung", dengan sub judul yang berbunyi: "Mereka bukan hanya nama dalam daftar. Mereka adalah kita."
Dalam sebuah artikel Times Insider, asisten editor grafis Simone Landon menjelaskan keputusan tersebut adalah cara untuk mempersonalisasikan kejenuhan pembaca dan staf melihat banyaknya data korban jiwa akibat pandemi di AS.
Landon yang memimpin tim peneliti dalam mencari berita kematian di ratusan surat kabar AS yang mencantumkan Covid-19 sebagai penyebabnya, nama panggilan, dan detail pribadi utama "yang menggambarkan keunikan dari setiap nyawa yang hilang". Seperti contohnya "Alan Lund, 81 , Washington, konduktor dengan 'telinga yang paling menakjubkan".
Tom Bodkin, chief creative officer, mengatakan desain seperti ini belum pernah ia temui dalam 40 tahun bekerja. "Ini tentu yang pertama di zaman modern," kata Bodkin.
The Times ikut mengunggah gambar halaman utama tersebut di akun media sosial Twitter pada hari Sabtu (23/05) dan dalam beberapa jam langsung diretweet oleh 61.000 dan mendapatkan lebih dari 116.00 like.
Relaksasi pembatasan dikhawatirkan dapat memicu gelombang kedua virus corona
Senin (25/05) adalah hari libur Memorial Day untuk Amerika Serikat, beberapa ahli khawatir bahwa kembalinya cuaca yang lebih hangat dan melonggarnya pembatasan di seluruh negara bagian dapat memicu gelombang kedua virus corona.
Baca Juga: Angkatan Laut Amerika Sukses Uji Coba Senjata Laser Perontok Drone
Pada hari Jumat (23/05) Dr Anthony Fauci, mengatakan wabah lokal baru tidak dapat dihindari karena langkah-langkah mitigasi dilonggarkan. Dia mengatakan gelombang kedua Covid-19 dapat dihindari jika pengujian, karantina dan pelacakan kontak terus dilakukan.
Dr Fauci mengatakan dia berharap bahwa AS akan siap menghadapinya, meskipun sebuah studi baru-baru ini oleh Universitas Harvard menemukan bahwa hanya sembilan negara bagian yang melakukan pengujian minimum yang disarankan.
Beberapa jam setelah Dr Fauci berbicara, Donald Trump mengabaikan peringatan tersebut dan memerintahkan rumah ibadat untuk dibuka kembali pada akhir pekan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
BRIN Temukan Mikroplastik dalam Hujan, Pemprov DKI: Ini Alarm Lingkungan
-
Demi Kota Tua Hidup, Kampus IKJ Bakal Dipindahkan Gubernur Pramono dari TIM Cikini
-
Teddy hingga Dasco jadi Gerbang Komunikasi Presiden, Kenapa Tak Semua Bisa Akses Langsung Prabowo?
-
Legislator Gerindra Beri Wanti-wanti Soal Alih Fungsi Lahan Sawah, Bisa Ancam Kedaulatan Pangan
-
Bongkar 'Praktik Kotor' di Daerah! Kemendagri Usul Dana Pilkada Pakai APBN
-
Rombongan Kapolda Papua Tengah Dihujani Tembakan OPM, Kasat Narkoba Nabire Terluka di Kepala!
-
Presiden Prabowo Beri Peringatan Keras: Menteri 'Nakal' Tiga Kali, Akan Di-Reshuffle
-
Prabowo Puji Kinerja Kepala BGN Kembalikan Dana MBG Rp 70 Triliun: Dia Patriot
-
Prabowo Subianto Sentil Oknum yang Kerap Besar-besarkan Kasus Keracunan MBG
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik