Ustaz Alhabsyi kemudian berniat menolong M Nuh. Ia berkata akan berbicara dengan Habib Ridho terkait hal itu.
"Baik, Habib Ridho ana kenal baik. Nanti coba ana buka komunikasi dengan Habib Ridho di Bogor," kata Ustaz Alhabsyi kepada M Nuh.
"Insya Allah antum banyak-banyak berdoa. Dengan izin Allah, anak antum bisa ke Hadramaut," imbuhnya.
M Nuh membalas dengan tersenyum, "Mungkin ini jalan anak ana, melalui ini jalannya Bib."
Niat M Nuh menyekolahkan anak di Hadramaut begitu bulat. Bahkan ia tidak mau mengambil penawaran lain saat diberi pilihan sepeda motor listrik dan umrah.
"Pertama, ana mau anak sekolah ke Tarim (Yaman), itu utama anak Bang. Anak sudah niat itu Bang," ujar M Nuh.
Ia berharap anaknya dapat menjadi ulama setelah menempuh pendidikan di Hadramaut. Apalagi saat ini Ahmad Naqib telah mondok selama 10 tahun.
"Ana pingin sekali artikata itu yang awal tadi Bib, anak ana bisa ke Hadramaut, Bib. Itu saja Bib. Ana ngambil ibadah anak ana aja Bib, mungkin barokahnya ana dapat, itu aja Bib," kata M Nuh.
Ustaz Alhabsyi dan Vasco kemudian mengajak penonton video Youtube itu untuk ikut membantu M Nuh mewujudkan cita-citanya.
Baca Juga: Update Covid-19 Global 27 Mei: Total Kematian di AS Mencapai 100 Ribu
Untuk diketahui, sosok M Nuh menjadi viral setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang motor listrik bertandatangan Presiden Joko Widodo. Ia menawar motor itu seharga Rp 2,550 miliar.
Acara lelang motor ini digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Namun belakangan, M Nuh tidak paham dengan acara lelang tersebut. Ia pun mengira acara lelang yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi itu merupakan kuis "acara Jokowi bagi-bagi hadiah buat masyarakat."
"Itu sebenarnya pas ana buka sudah pertengahan dia kuis, pas lagi interaksi kuis," cerita M Nuh kepada Vasco.
M Nuh terus mengikuti acara lelang itu hingga selesai meskipun penawaran harganya naik terus. Sebab, ia merasa tidak ada beban dan berpikir ini adalah acara kuis yang mendapatkan hadiah.
"Pikiran ana enggak disitu, ana semakin nawar gede uang ana tambah banyak gitu," ujarnya.
Berita Terkait
-
Fadli Zon: Peristiwa Lord M Nuh Refleksi Kekacauan Kebijakan Publik
-
Menang Lelang Motor Jokowi, M Nuh Ngakak Dianggap Pengusaha Besar
-
M Nuh Viral, Pemenang Lelang Motor Jokowi Disambut Meriah Warga
-
Kasus M Nuh, Pemenang Lelang Motor Jokowi, Ray: Itu Kesembronoan Panitia
-
6 Fakta M Nuh, Kuli Menang Lelang Motor Jokowi Rp 2,5 M Kini Menghilang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru