Suara.com - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi soal skema pemerintah yang akan menghentikan wacana New Normal jika kasus corona kembali naik. Menurut Fadli, kebijakan coba-coba itu sangat berbahaya.
Fadli mengomentari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengatakan tentang kebijakan New Normal yang disiapkan pemerintah.
Dilansir Suara.com dari siaran video konferensi pada Rabu (27/5/2020) usai rapat kabinet, Menteri Airlangga mengatakan, "Polri dan TNI akan mengawal di tempat-tempat keramaian, sehingga di tempat tersebut disiplin dari masyarakat agar tidak terjadi secondary wave (gelombang kedua).Kalau terjadi secondary wave maka kegiatan akan dihentikan kembali dan kegiatan pun akan terganggu kembali."
Menanggapi pernyataan itu, Fadli Zon pun melontarkan kritik lewat akun Twitter-nya.
"Kebijakan 'trial and error' alias coba-coba yang menyangkut nyawa manusia sangat berbahaya. Harusnya pikikan yang matang, cermat, dan akurat. Rakyat bukan kelinci percobaan," tulis Fadli, Kamis (28/5/2020).
Cuitan Fadli itu menambahi kritik yang sebelumnya diungkapkan oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.
"Karena masalah ini terkait dengan nyawa manusia, kebijakan harusnya mengutamakan penyelamatan nyawa -bukan coba-coba. Maka kebijakannya adalah New Normal diberlakukan dengan jaminan korban tidak akan bertambah -bukan kalau ada korban akan dihentikan," cuit Said Didu.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan sosialisasi secara besar-besaran mengenai New Normal di Indonesia.
"Protokol adaptasi tatanan normal baru ini yang sudah disiapkan Kemenkes disosialisasikan secara masif," ujarnya dalam rapat terbatas melalui video conference, Rabu (27/5/2020).
Baca Juga: Pemudik Tak Bisa Tunjukkan SIKM di Perbatasan DIY Diminta Putar Balik
"Sehingga masyarakat tahu apa yang harus dikerjakan, seperti jaga jarak, gunakan masker, cuci tangan, dilarang berkerumun," Jokowi menambahkan.
Sementara itu, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan ada tujuh provinsi yang dianggap siap untuk menerapkan New Normal. Biro pers Sekretariat Presiden juga telah merilis 25 daerah yang telah siap melaksanakan New Normal.
Tag
Berita Terkait
-
Sekolah Dibuka Juli, Ini Panduan New Normal Cegah Covid-19
-
Pemerintah Siapkan Skenario Protokol Normal Baru yang Produktif dan Aman
-
Klaim Korban Covid Tak Sebanyak Kecelakaan, Fadli Zon Kasihan dengan Mahfud
-
Kasus Covid-19 Naik Terus, 5 Politisi Ini Kritik New Normal
-
25 Daerah di Indonesia yang Akan Terapkan New Normal
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang
-
8 Miliar Dolar AS Melayang Setiap Tahun, Prabowo Sebut Judol Biang Kerok!
-
Megawati Tawarkan Pancasila Jadi Etika Global Baru: Dunia Butuh Moralitas, Bukan Dominasi Baru
-
Terkuak! Detik-detik Mengerikan Sebelum Pemuda Nekat Gantung Diri di Flyover Pasupati Bandung
-
Bupati Sudewo Gagal Dimakzulkan: DPRD Pati Bantah Ada Rekayasa, Apa Hasil Rapat Paripurna?
-
Kala Megawati Kenang Momen Soeharto Tolak Bung Karno Dimakamkan di TMP
-
Peringatan Megawati Buat Dunia: Penjajahan Kini Hadir Lewat Algoritma dan Data
-
Wanti-wanti Pemprov DKI Hadapi Cuaca Ekstrem, DPRD Pesimistis Jakarta Bebas Banjir, Mengapa?
-
Ada Apa dengan Jokowi? Batal Hadiri Kongres III Projo Karena Anjuran Tim Dokter