Suara.com - Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mendesak Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menarik ucapannya terkait membandingkan istri dengan virus Corona yang tak bisa dikontrol. Ia juga minta Mahfud segera menyampaikan permohonan maaf.
"Saran saya, Mahfud minta maaf dan menarik ucapannya. Jangan sampai di rumah nanti dicubit sama istrinya," kata Ferdinand saat dihubungi Suara.com, Sabtu (29/5/2020).
Ferdinand menilai apa yang dilontarkan Mahfud terlepas candaan atau tidak, hal tersebut tak pantas disampaikan. Menurutnya, masih banyak candaan lain yang lebih pantas disampaikan seorang menteri.
"Gurauan yang sangat berlebihan menurut saya. Kenapa harus seperti itu? Apakah Mahfud sedang curhat? Tak mampu taklukkan istri? Saya berharap tidak," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ferdinand mengatakan istri atau wanita ini bukan lah musuh seperti Corona. Ia menilai, salah jika ada orang yang menganalogikan istri sebagai musuh yang harus ditaklukkan seperti virus Corona.
"Istri atau wanita bukan musuh yang harus ditaklukkan tapi teman hidup yang menyempurnakan perjalan hidup didunia," tutupnya.
Untuk diketahui, Ucapan Menkopolhukam, Mahfud MD yang membandingkan istri dengan virus corona yang tak bisa dikontrol nyatanya tak hanya jadi perhatian di tanah air. Kelakarnya yang berbuah kontroversial itupun kini juga jadi sorotan dunia.
Sejumlah media asing turut memberitakan terkait pernyataan Guru Besar Fakultas Hukum UII tersebut. Salah satunya seperti yang ditulis oleh media asal Turki, Daily Sabah yang menyebut menteri keamanan Indonesia dikritik tajam karena membandingkan istri dengan virus corona sebagai upaya mereduksi kekhawatiran publik terkait pemberlakuan new normal di tengah pandemi Covid-19.
Media Turki lainnya Gundem 724 juga menuliskan tentang pernyataan Mahfud MD tersebut dengan judul menteri Indonesia jadi sasaran kritik setelah membandingkan corona dengan seorang wanita.
Baca Juga: Menyusul Suaminya, Istri Wali Kota Tikep Dinyatakan Positif Corona
Berita Terkait
-
Update Corona Covid-19: India Masif Lakukan Tes, China Tinggal 70 Kasus
-
Media Asing Kecam Meme Mahfud Samakan Istri dengan Corona
-
Cara Partai Komunis Pimpin Rakyat Kerala India Menang Lawan Virus Corona
-
Warung Kopi di Makassar Terapkan Protokol Kesehatan
-
Imbas Covid-19, Ribuan Gajah Thailand Pulang Kampung Ratusan Kilometer
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan