Suara.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Babib Aboe Bakar Alhabsyi meminta Indonesia belajar dari Korea Selatan dalam menerapkan new normal di masa pandemi. Sebab, penerapan new normal di negeri ginseng itu justru mengakibatkan peningkatan pasien positif Covid-19.
Untuk itu, Aboebakar meminta pemerintah mempertimbangkan dengan matang, sehingga tidak timbul kesan terburu-buru dalam penerapan new normal.
"Jangan terburu-buru menggelar new normal, belajar dari Korsel, baru dua pekan mereka bikin new normal, sekarang sudah naik lagi angka covidnya. Akibatnya sekarang Kosel akan melakukan pembatasan kembali," ujar Aboe Bakar dalam keterangannya, Minggu (31/5/2020).
Ia mempertanyakan juga terkait pembukaan sekolah yang dalam kondisi new normal nantinya. Apakah sekolah memang siap kembali menggelar pendidikan di tengah pandemi atau tidak.
"Apalagi KPAI mencatat ada 831 anak terinfeksi Covid-19, tentu ini akan menjadi ancaman baru. Tidak mudah menerapkan protokol kesehatan di sekolah, apalagi adanya keterbatasan APD sejenis masker, demikian pula keterbatasan luas ruang kelas untuk menerapkan physical distancing," ujar Aboe Bakar.
Untuk diketahui, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk kembali menutup ratusan sekolah yang baru dibuka pada pekan ini karena melonjaknya sebaran kasus virus corona.
Menyadur BBC, ribuan siswa pada Rabu (27/5) lalu kembali ke sekolah setelah negara memutuskan untuk melonggarkan sejumlah pembatasan.
Namun sehari kemudian, Kamis (28/5), jumlah kasus baru infeksi Covid-19 malah mengalami peningkatan yakni sejumlah 79 kasus. Jumlah harian ini merupakan angka tertinggi dalam dua bulan terakhir.
Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan Korea Selatan, sebanyak 251 sekolah di Bucheon kini ditutup kembali, sementara 117 sekolah di Seoul dan 182 sekolah di Gumi mengalami penundaan pembukaan, mengutip Korea Times.
Baca Juga: PSBB Malang Raya Resmi Berakhir, Khofifah: Bersiap Menuju New Normal
Selain sekolah, Korea Selaran juga menutup taman umum dan museum yang tersebar di Seoul dan kota-kota sekitarnya. Warga kembali diminta untuk menghindari pertemuan massal.
Berita Terkait
-
Penerapan New Normal: Lebih Baik Pakai Masker atau Face Shield?
-
Persiapan Hadapi New Normal, Disdikpora Bantul Siapkan Pelatihan untuk Guru
-
Awalnya Santuy, New Normal Ala Swedia Berakhir Gagal Total
-
Rumah Ibadah Akan Dibuka Saat New Normal, Menag Terbitkan Surat Edaran Ini
-
CEK FAKTA: Usia Diatas 50 Tahun Dilarang ke Mal dan Kafe saat New Normal?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya