Suara.com - Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu kembali menebar kritik kepada pemerintah. Meski tidak disebutkan secara langsung, namun ia menyindir "pemimpin" terkait adanya teror yang belum lama ini menimpa sejumlah pihak.
Said Didu mengatakan pemimpin yang diam saat ada teror kepada rakyat adalah pemimpin yang merestui teror tersebut. Ia mengungkapkan hal itu melalui akun Twitter-nya @msaid_didu.
BACA JUGA: Tengku Zul: Komisioner KPAI Dipecat, yang Ngetwit Porno Malah Jadi Pejabat
"Pemimpin yang diam saat terjadi teror kepada rakyatnya secara etika kepemimpinan dapat dianggap "merestui" teror tersebut," katanya via Twitter.
Lelaki yang mempopulerkan jargon "Manusia Merdeka" itu juga menilai secara hukum pemimpin yang ia maksud bisa dianggap lalai dalam melindungi rakyat.
"Atau secara hukum dianggap lalai melindungi rakyatnya sesuai kewenangan yang dimiliki," tulis Said Didu.
Pernyataan tersebut sontak mengundang berbagai macam reaksi dari warganet. Ada yang sepakat dengan pendapatnya, namun tak sedikit juga yang menentang.
Meski Said Didu tidak menyebutkan sosok yang dimaksud dalam cuitannya, sejumlah warganet mengaitkannya dengan Jokowi.
BACA JUGA: Cerita Helmy Yahya Usai Dipecat dari TVRI: Bayaran Saya Naik 3 Kali Lipat
Baca Juga: 2 Orang Misterius Serbu Polsek Daha Selatan! Polisi Dibacok, Mobil Dibakar
"Lucu, orang dapat teror, Jokowi yang disalahin. Bakar bendera PKI, Jokowi juga yang disalahin. Lama-lama tetangga ente berantem laki-bini, Jokowi juga disalahin," tulis @DodyKilapong1.
"Berarti saya salah. Tadinya, karena "keterbatasannya", pak Jokowi saya duga tidak tahu teror ancaman pada panitia diskusi. Yang benar, pak Jokowi tetap ikut bertanggung! Sebaiknya, selanjutnya jangan pilih pemimpin yang miliki "keterbatasan" deh! Bisa repot terus-terusan," tulis akun @FaqihSyahrir.
"Lagian, apapun masalahnya kok tersangkanya sama juga. Logikanya bijimane," kata @supriyantoezra1.
Berita Terkait
-
Ngaku Pendukung Jokowi, Peserta Ini Disoraki di Tengah Diskusi Demokrasi
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Keriput hingga Flek Hitam Jokowi dan Iriana Jadi Sorotan, Ini 7 Rekomendasi Sunscreen Usia 60-an
-
Rocky Gerung Nilai Pertemuan Prabowo-Jokowi di Kertanegara Bukan Sekedar Kangen-Kangenan, Tapi
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Sebut Anggaran KJP-KJMU Tetap Aman
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 7 Oktober 2025: Waspada Hujan Lokal di Sejumlah Kota
-
Melengos Tak Disalami, Heboh SBY Cueki Kapolri Listyo Sigit di HUT TNI, Publik Curigai Gegara Ini!
-
Dipotong Rp15 Triliun, Jakarta Alami Pemangkasan Dana Transfer dari Pusat Paling Besar
-
KPK Pulangkan Alphard yang Disita dari Eks Wamaneker Noel, Kok Bisa?
-
Prabowo Singgung Kerugian Tambang Ilegal Rp300 Triliun, Gestur Bahlil Colek Rosan Jadi Sorotan!
-
Perkara Diklakson, Anggota Ormas Gebuki Warga di Kramat Jati: Dijenggut, Diseret hingga Bonyok!
-
Menkeu Purbaya Temui Pramono di Balai Kota, Apa yang Dibahas?
-
Keuntungan PAM JAYA jika Berubah Status Perseroda, Salah Satunya Ini!
-
Kemenpar Gelar SEABEF 2025, Forum Perdana Bahas Industri Event Asia Tenggara dan Tantangannya