Suara.com - Foto-foto kerusuhan demonstrasi menuntut keadilan atas kematian George Floyd di Amerika Serikat beredar luas di media sosial.
Satu foto yang tengah menjadi sorotan memperlihatkan sosok pria bertato peta Indonesia yang ikut dalam kerusuhan tersebut.
Dalam foto tersebut, seorang pria terlihat berdiri di depan bank Wells Fargo. Ia berusaha memecahkan kaca bank tersebut.
Pria berkulit cokelat itu memakai topi putih, kaus polos dan celana pendek hitam. Ia terlihat melemparkan sebuah benda ke kaca bank Wells Fargo.
Tampak di belakang pria ini ada beberapa orang lain yang membawa barang jarahan. Pecahan kaca berserakan di sekitar mereka.
Hal yang menjadi sorotan adalah lengan kanan pria bertopi putih ini tergambar tato peta Indonesia. Sontak tato itu menjadi perhatian banyak warganet terutama dari Indonesia.
Setelah ditelusuri, foto ini merupakan karya dari jurnalis foto asal Philadelphia, Pennsylvania, Tom Kelly IV. Foto tersebut diunggah Tom ke akun Facebooknya, Minggu (31/5/2020).
Menurut kesaksiannya, pria bertato peta Indonesia yang ikut dalam kerusuhan demo kematian George Floyd itu tidak berhasil memecahkan kaca bank Wells Fargo.
"Seorang pria mengambil benda dan melemparkannya ke jendela kaca bank Wells Fargo, tetapi benda itu tidak menembus kaca," tulis Tom, dikutip Suara.com, Senin (1/6/2020).
Baca Juga: Izin Acara Ditolak Polisi, Ormas Anti PKI Tetap Berkumpul di Halaman Masjid
Setelah foto itu viral, pria bertato peta Indonesia ini membuat sebuah pengakuan di akun media sosial miliknya. Ia diketahui bernama Rainey Arthur Backues.
Backues mengaku sebagai pria yang lahir di pulau Jawa. Tapi ia telah menjadi warga negara Amerika Serikat.
Ia pun meminta maaf atas aksinya yang ikut dalam kerusuhan tersebut.
Backues awalnya tidak bermaksud untuk ikut dalam kerusuhan dan penjarahan. Namun, dia mengaku terbawa emosi hingga akhirnya berujung pada upaya penjarahan dan fotonya viral di media sosial.
"Anda mungkin mengenali saya dari beberapa foto yang beredar di media sosial dalam beberapa jam terakhir. Jika Anda mengenal saya secara pribadi, Anda akan tahu bahwa apa yang terlihat di sana sangat berbeda dengan diri saya," tulis Backues, Senin (1/6/2020).
Pada hari saat foto itu diambil, Backues hanya bermaksud ingin mendokumentasikan aksi demonstrasi tersebut. Ia pergi naik sepeda melalui Center City dan sampai di titik demonstrasi.
"Tetapi, ketika malam berlalu, saya mulai merasakan akumulasi kemarahan atas kematian George Floyd serta ketidakadilan sikap polisi nasional menangani kerusuhan," ungkap Backues.
Ia menambahkan, "Bahkan hari ini, saya masih merasakan sakit hati yang disebabkan oleh ketidakadilan rasial yang sering diarahkan pada orang kulit berwarna, termasuk saya sendiri. Emosi ini sangat dalam."
Namun, Backues menyesal karena kemarahan itu membuat dirinya melakukan tindakan yang tidak dibenarkan, menghancurkan properti.
"Demonstrasi bukanlah hal yang sama dengan perusakan. Karena itu, sekarang saya ingin meminta maaf kepada gerakan BLM (Black Lives Matter--red)," kata Backues.
Ia juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia yang merasa tersinggung atas tindakannya ikut dalam kerusuhan demo tersebut.
"Karena salah satu tato saya menunjukkan pulau-pulau Indonesia (saya adalah warga negara AS yang dinaturalisasi, tetapi saya lahir di pulau Jawa), saya juga ingin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia di Philadelphia," ucap Backues.
Meskipun ketahuan memecahkan kaca bank dan selfie dengan pegang sepatu, Backues tidak ikut menjarah barang.
"Saya harus memperjelas bahwa, walaupun saya dengan bodohnya memasang selfie memegang sepatu ke telinga di Instagram story, saya tidak menjarahnya dan tidak membawa pulang apa pun," ujar Backues.
Pemuda yang tinggal di Philadelphia, Pennsylvania ini bersedia bertanggung jawab penuh atas tindakannya. Backues juga mengaku telah belajar banyak atas kejadian tersebut.
"Saya sekarang menyesal memposting foto-foto itu. Sekali lagi, saya meminta maaf kepada semua komunitas yang telah terkena dampak negatif dan merasa malu," pungkasnya.
Walaupun Backues telah meminta maaf dan memberikan klarifikasi, warganet masih belum terima. Netizen dari Indonesia merasa malu atas aksi pemuda tersebut.
"Shame on you dude!" komentar dari akun Instagram @morgen.motret.
"Mending kalau lagi demo jualan nasi bungkus aja bro daripada lempar lapak orang wkwkwk," komentar @imanuel________.
"Please hapus aja tato kau yang berhubungan sama bangsa Indonesia," komentar @jakaparlindungan.
Berita Terkait
-
Pemuda Bertato Indonesia Ikut Demo Kematian George Floyd, Siapakah Dia?
-
Protes Kematian George Floyd Berlanjut, Kerusuhan Warnai Demo Hari ke-6
-
Protes Kematian George Floyd, Gereja Bersejarah St. John Terbakar
-
Sejarah Antifa, Organisasi Anti Fasis yang Dilabeli Teroris oleh Trump
-
Pengacara: Sebelum Membunuh, Polisi Minneapolis Sudah Kenal George Floyd
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu