Suara.com - Polda Papua menggelar patroli malam guna menindak warga yang masih beraktivitas di atas pukul 14.00 WIT. Patroli tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran pandemi virus corona baru Covid-19.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, patroli malam dilakukan bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupeten Mimika pada Senin (1/5/2020) kemarin.
"Patroli gabungan dalam rangka penertiban masyarakat yang masih beraktivitas diluar jam yang telah di tentukan yaitu pukul 14.00 WIT sampai dengan pukul 06.00 WIT di wilayah Kabupaten Mimika," kata Kamal kepada wartawan, Selasa (2/5/2020).
Sebelum menggelar patroli, Kamal menuturkan bahwa pihaknya terlebih dahulu melakukan kegiatan apel. Hal itu dilakukan guna memberikan arahan kepada anggota yang bertugas agar bertindak sesuai prosedur, yakni mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis.
"Cara bertindak sesuai dengan protap Covid-19 yaitu harus humanis pada masyarakat namun tegas dalam memberikan pemahaman dan pengertian kepada masyarakat. Apabila kedapatan masyarakat atau pengusaha masih melakukan aktivitas buka toko atau usahanya, kita wajib memberikan pemahaman yang baik sehingga mereka menutup sendiri," katanya.
Kamal mengemukakan bahwa patroli malam itu di lakukan di sejumlah titik seperti Jalan Cendrawasih, Jalan Bhayangkara, Jalan Trikora, Jalan Ahmadyani, Jalan Leo Mamiri, Jalan Yosudarso, Jalan Busiri, Jalan Budi Utomo dan Jalan Nawaripi.
Dalam pelaksanaannya, Kamal mengemukakan bahwa pihaknya masih menemukan adanya sejumlah warga yang beraktivitas dan menjual Pinang di malam hari atau waktu yang telah ditentukan, yakni hingga pukul 14.00 WIT.
"Untuk penjual di himbau untuk menutup jualannya dan pemiliknya segera kembali ke rumahnya. Selanjutnya diingatkan kembali besok dan seterusnya jangan ada lagi berjualan diatas pukul 14.00 WIT," tandasnya.
"Apabila masih tidak mendengarkan himbauan maka akan di berikan tindakan tegas," imbuh Kamal.
Baca Juga: Aktivis: Kasus George Floyd di AS Tak Beda Jauh dengan Rasisme Papua
Sebelum beredar video di media sosial terlihat sejumlah anggota polisi memberikan imbauan kepada warga untuk tidak beraktivitas di atas pukul 14.00 WIB. Berdasar informasi video tersebut berlatar lokasi di Papua.
Dalam video berdurasi 2 menit 40 detik itu, seorang anggota polisi terlihat memberikan imbauan kepada warga melalui pengeras suara. Imbauan tersebut berisi pesan agar warga tidak beraktivitas di atas pukul 14.00 WIB sebgaimana yang telah ditentukan sebagai upaya pencegahan penyebaran pandemi Covid-19.
Berita Terkait
-
Pembatasan Terbang di Bandara Semarang Diperpanjang Sampai 7 Juni
-
10 Tahun Kosong, RS Darurat COVID-19 Jatim Disebut Banyak Kuntilanak
-
BAHAYA! Khofifah Kasih Cap Surabaya Zona Merah Tua Wabah Virus Corona
-
Kabar Baik, 5 Obat Ini Siap Diuji untuk Pasien Covid-19
-
Dokter Italia Sebut Virus Corona Melemah, WHO: Tidak Ada yang Berubah!
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
Sidang Perkara Tata Kelola Minyak, Kerry Riza Bantah Intervensi Penyewaan Kapal Oleh Pertamina
-
Kurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi, KLH Dukung Penanaman Pohon di Hulu Puncak
-
Penasihat DWP Kemendagri Tri Tito Karnavian Tegaskan Kualitas Manusia Indonesia: Mulai dari Keluarga
-
Trotoar 'Maut' di Tugu Yogyakarta, Pedestrian Jogja Belum Ramah Difabel
-
Menunjuk Hidung Menteri di Balik Bencana Sumatra, Siapa Paling Bertanggung Jawab?
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?
-
Pemprov DKI Tanggung Seluruh Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Maut Kemayoran
-
Cerita Hasto Pernah Tolak Tawaran Jadi Menteri: Takut Nggak Tahan Godaan
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu
-
Anggap Islah Jalan Satu-satunya Selesaikan Konflik PBNU, Gus Yahya Ngaku Sudah Kontak Rais Aam