Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut penjarahan dan kerusuhan yang terjadi setelah kematian George Floyd adalah "tindakan teror domestik" dan berjanji akan mengerahkan militer jika kerusuhan masih terus terjadi.
Dalam pernyatan pers pertamanya sejak aksi demonstrasi bergulir, Trump mengatakan pelaku "teror" akan menghadapi hukuman pidana berat dan hukuman yang lama di penjara, seraya kembali menyebut kelompok ekstremis sayap kiri Antifa, berada di balik aksi kerusuhan itu.
"Ketika kita berbicara, saya mengirim ribuan dan ribuan tentara bersenjata lengkap, personel militer dan petugas penegak hukum untuk menghentikan kerusuhan, penjarahan, perusakan, penyerangan, dan perusakan properti secara tidak disengaja," ujar Trump di Gedung Putih, Senin (02/06), sementara ketegangan antara pendemo dan polisi terjadi di luar pagar Gedung Puth.
Saya tak bisa bernapas dan kemarahan massal di AS: Pengacara sebut kematian George Floyd 'pembunuhan berencana' Kota-kota di AS berlakukan jam malam setelah kerusuhan meluas Trump tuding 'kelompok anarkis Antifa' sebagai biang kerusuhanSementara itu, kematian George Floyd yang memicu protes luas di seluruh AS, dinyatakan sebagai pembunuhan, merujuk pada hasil autopsi resmi.
Pria kulit hitam berusia 46 tahun itu menderita serangan jantung ketika ditahan oleh polisi Minneapolis, laporan itu menemukan.
Sebuah video yang memperlihatkan seorang perwira polisi kulit putih terus berlutut di leher Floyd, bahkan setelah dia mengatakan bahwa dia tidak bisa bernapas, telah memicu kembali kemarahan yang mendalam terhadap pembunuhan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika.
Kemarahan itu telah menyebabkan aksi protes selama enam hari berturut-turut di Amerika Serikat dan dianggap sebagai salah satu kekacauan sipil dan rasial terburuk dalam tempo puluhan tahun.
Aparat polisi, Derek Chauvin, telah didakwa dengan pembunuhan tingkat tiga dan akan disidang minggu ini.
Tiga petugas polisi lainnya telah dipecat.
Baca Juga: Pengakuan Pria Bertato Indonesia di Kerusuhan AS: Saya Lahir di Pulau Jawa
Apa yang dikatakan Trump?Dalam pidato singkat yang disiarkan televisi dari Rose Garden di Gedung Putih, Presiden Trump mengancam akan mengerahkan militer untuk mengakhiri protes jika kota dan negara bagian gagal mengendalikan mereka.
Berbicara ketika suara pendemo di luar Gedung Putih dapat terdengar di latar belakang, Trump mengatakan "kami mengakhiri kerusuhan dan pelanggaran hukum" yang ia tuduhkan kepada "anarkis profesional" dan kelompok anti-fasis "Antifa".
"Saya sangat merekomendasikan kepada setiap gubernur untuk mengerahkan Garda Nasional dalam jumlah yang cukup sehingga kita mendominasi jalanan," kata Trump.
Garda Nasional adalah pasukan cadangan militer yang dapat dipanggil untuk campur tangan dalam keadaan darurat domestik. Sekitar 16.000 tentaranya telah dikerahkan untuk menangani kerusuhan sejauh ini.
Trump menambahkan: "Jika sebuah kota atau negara menolak untuk mengambil tindakan yang diperlukan ... maka saya akan mengerahkan militer Amerika Serikat dan dengan cepat menyelesaikan masalah bagi mereka."
"Saya ingin pelaku teror ini diberitahu bahwa mereka akan menghadapi hukuman pidana berat," katanya.
Sebelumnya, dalam pertemuan lewat video, Trump mengatakan respons para gubernur terhadap salah satu kekacauan sipil dan rasial terburuk dalam tempo puluhan tahun membuat mereka tampak lemah.
Ia dilaporkan telah meminta para gubernur untuk mengizinkan penangkapan besar-besaran. Namun Gedung Putih mengatakan pernyataan itu diambil di luar konteks.
Menurut juru bicara Trump, presiden menyerukan kepada para gubernur untuk lebih mengandalkan Garda Nasional.
Trump menuding ekstremis sayap kiri atas kekerasan yang terjadi. Namun kalangan kritikus menuduhnya mengobarkan perpecahan
Apa yang dikatakan hasil autopsi?Autopsi resmi terhadap jenazah Floyd juga mencatat bukti penyakit jantung dan penggunaan narkoba baru-baru ini. Dikatakan dia menderita serangan jantung "saat ditahan oleh seorang petugas penegak hukum" pada 25 Mei.
Temuan ini dirilis tidak lama setelah pengumuman hasil autopsi yang dilakukan oleh pemeriksa medis yang disewa oleh keluarga Floyd.
Laporan ini mengatakan Floyd meninggal karena asfiksia (kekurangan oksigen) karena tekanan di lehernya dan juga di punggungnya.
"Penyebab kematian menurut saya adalah kekurangan oksigen, karena tekanan pada leher - yang dapat mengganggu [aliran] oksigen ke otak - dan tekanan pada punggung, yang mengganggu pernapasan," ujar dokter Michael Baden dalam konferensi pers pada hari Senin.
Pengacara keluarga Floyd, Benjamin Crump, mengatakan: "Tidak diragukan lagi dia akan hidup hari ini jika bukan karena tekanan pada lehernya oleh petugas Derek Chauvin dan tekanan pada tubuhnya oleh dua petugas lainnya."
Dia menambahkan: "Ambulans itu mobil jenazahnya."
Apa yang terbaru dalam aksi demonstrasi?Aksi demonstrasi telah menyebar ke lebih dari 75 kota di seluruh Amerika Serikat, sejak kematian George Floyd.
Jalan-jalan yang hanya beberapa hari sebelumnya sepi karena pandemi virus corona, kini dibanjiri para demonstran.
Kasus ini, bersama dengan pembunuhan pria kulit hitam lainnya oleh polisi, seperti Michael Brown di Ferguson dan Eric Garner di New York, telah mendorong gerakan Black Lives Matter.
Pada hari Minggu, demonstrasi damai kembali berubah ricuh di banyak kota, dengan bentrokan meletus antara polisi dan pengunjuk rasa.
Mobil polisi dan bangunan dibakar, seedangkan toko-toko dijarah di beberapa tempat.
Banyak video yang dibagikan di media sosial dari seluruh AS tampaknya menunjukkan polisi anti huru hara menanggapi demonstran secara tidak proporsional.
Di sisi lain, puluhan serangan yang menargetkan wartawan telah dilaporkan.
Berita Terkait
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?
-
Shutdown AS Terjadi Lagi! Inilah 7 Fakta Penting yang Harus Anda Tahu
-
Foto Prabowo Jadi Alat Propaganda Israel di Papan Reklame, Dukung Rencana Trump di Gaza
-
Kekayaan Tony Blair yang Ditunjuk Jadi Pemimpin Sementara Gaza
-
Erdogan Klaim Pertemuan dengan Trump Hasilkan Kemajuan, Apa Saja yang Dibahas?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram