Suara.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menanggapi kabar mengenai maskapai Garuda Indonesia yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PKH) kepada sebagian pilotnya akibat pandemi virus corona.
Susi Pusjiastuti tak memungkiri bahwa pandemi virus corona telah memberikan dampak signifikan bagi semua sektor. Tak terkecuali maskapai penerbangan miliknya yakni Susi Air.
Dia bahakan secara gamblang mengungkap bahwa operasional maskapai maskapai Susi Air bahkan berhenti hampir 99 persen gegara pandemi virus mematikan tersebut.
Pengakuan eks menteri itu disampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @susipudjiastuti, Rabu (3/6/2020).
"Susi air hampir 99% penerbangannya berhenti. Semua terkena dampak," cuitnya seperti dikutip Suara.com, Kamis (4/6).
Baca Juga: Maskapai Milik Susi Pudjiastuti Kembali Terbang di Langit Palangka Raya
Kontan saja, pengakuan eks menteri yang populer dengan jargon "Tenggelamkan" itu menuai respons beragam dari warganet.
Seorang warganet @AlH_Haft yang penasaran mengenai kerugian maskapai Susi Air lantas bertanya kepada Susi Pudjiastuti mengenai keputusan PHK seperti yang dilakukan oleh Garuda Indonesia.
"Pilot Susi Air apakah di PHK juga bu" tanyanya.
Baca Juga: Raul Lemos Kembali Emosi, Sindir Seseorang Gagal Didik Anak
Mendapat pertanyaan tersebut Susi Pudjiastuti menerangkan bahwa sebagian besar pegawai Susi Air memang terkena PHK.
"Sebagian ya," jawab Susi Pudjiastuti singkat.
Sementara seorang warganet lain lalu memberikan pertanyaan mengenai maskapai Susi Air yang masih beroperasi sampai sekarang.
"Apakah saat ini sisa 1& itu untuk melayani cargo bu?," tanya @NunuTeletubbies.
Susi Pudjiastuti pun memberikan jawaban, "Peristis yang baru mulai minggu ini".
Baca Juga: Garuda Indonesia PHK Pilot, Kementerian BUMN: Supaya Bisa Bertahan
Tag
Berita Terkait
-
Australia Terancam Resesi Imbas Hantaman Covid-19 Hingga Bencana Kebakaran
-
Pasca Pandemi, Jenis Pariwisata Ini Diperkirakan Melejit
-
Pandemi Virus Corona Picu Agoraphobia Karena Kecemasan, Ini Kata Psikolog!
-
Kecewa Tak Punya Akses untuk Ikut Kelas Online, Gadis Ini Bakar Diri
-
Ahli Sarankan Pasangan Pakai Masker saat Berhubungan Seks di Tengah Pandemi
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
Terkini
-
Nasib Charles Sitorus Terpidana Kasus Gula Tom Lembong usai Vonisnya Diperkuat di Tingkat Banding
-
Amnesty: Pencalonan Soeharto Pahlawan Cacat Prosedur dan Sarat Konflik Kepentingan!
-
Pemulihan Cikande: 558 Ton Material Radioaktif Berhasil Diangkut Satgas Cesium-137
-
Waspada Banjir Rob, BPBD DKI Peringatkan 11 Kelurahan di Pesisir Utara
-
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang & Mandiri Agen
-
KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian ke KPK soal Dugaan Mark Up Proyek Whoosh
-
Komisi Yudisial Periksa 3 Hakim Kasus Tom Lembong, Hasilnya Belum Bisa Dibuka ke Publik
-
Di Sidang MKD: Ahli Media Sosial Sebut Isu Demo Agustus Sarat Penggiringan Opini
-
PT KAI Koordinasi Danantara soal Restrukturisasi Utang Whoosh, Apa Hasilnya?
-
Onad Ajukan Rehabilitasi Akibat Penyalahgunaan Narkotika, Polisi Masih Tunggu Assessment